kievskiy.org

Makan Nasi Uduk dari Donatur Tak Dikenal, Puluhan Santri Ponpes Al-Muawanah Keracunan

KERACUNAN makanan/DOK. PR
KERACUNAN makanan/DOK. PR

NGAMPRAH, (PR).- Puluhan santri Pondok Pesantren Al-Muawanah di Kampung Sukamaju, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, diduga mengalami keracunan setelah menyantap nasi bungkus. Sempat dirawat di rumah sakit, para santri tersebut sudah bisa pulang pada Selasa 26 Februari 2019.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden tersebut terjadi setelah pihak pondok pesantren menerima kiriman nasi bungkus dari donatur pada Senin, 25 Februari 2019 siang. Pada malam harinya, para santri mulai merasakan gejala keracunan, seperti sakit perut, mual, muntah dan pusing. Para santri pun dilarikan ke RS Dustira, Kota Cimahi.

Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto membenarkan informasi tersebut. Dinkes, kata dia, juga telah melakukan pengecekan ke RS Dustira untuk mengetahui kondisi para santri, sekaligus menanggung biaya pengobatan para santri yang diduga keracunan.

"Jadi ada donatur kasih nasi uduk. Nah, terus (santri yang memakan) timbul gejala mual, muntah, pusing. Informasinya sih tadi ada hampir 30 orang yang dibawa ke Dustira. Tadi petugas kami juga ke sana untuk melihat dan mengecek, sekaligus menanggung biayanya," kata Hernawan, saat dihubungi melalui telefon.

Menurut dia, Dinkes pun telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan para santri. Selanjutnya, sampel makanan itu dibawa ke Balai Labolatorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung. Namun, hasil pengujian makanan itu baru bisa diketahui dalam sepekan ke depan. 

"Nasi uduk sama isinya, tempe, tumis, telur, sudah dikirim ke Lab Kes Provinsi, yang di Jalan Sederhana, Kota Bandung. Sementara ini kami masih menunggu hasilnya untuk mengetahui sumbernya, apakah dark bakteri atau yang lain," katanya. 

Menurut Hernawan, dugaan keracunan yang dialami para santri tidak begitu parah. Setelah ditangani pihak dokter di RS Dustira, kata dia, para santri lantas diperbolehkan pulang. "Informasinya sudah pulang semua. Kalau sudah dipulangkan, berarti kondisinya sudah mulai membaik," terangnya. 

Sementara itu, Kasi Pelayanan Desa Cilame Deni Ahmad menyebutkan, total ada 26 santri yang mengalami gejala keracunan. Para santri, kata dia, mulai merasakan gejala sakit perut, muntah-muntah dan pusing pada malam hari. Pihak pesantren pun membawa mereka ke RS Dustira. 

Menurut dia, nasi bungkus yang dibagikan ke pesantren oleh orang tidak dikenal itu total sebanyak 158 bungkus. Meskipun belum mengenal orang yang memberikan nasi tersebut, pihak pesantren tidak merasa curiga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat