BANDUNG, (PR).- Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang berjumlah 16 orang dihadirkan menjadi saksi dalam kasus suap Meikarta. Para anggota dewan itu menerima gratifikasi dari proyek Meikarta dan mendapat fasilitas pelesiran ke Thailand bersama keluarga.
Hal itu terungkap dalam sidang suap Meikarta dengan terdakwa Neneng Hasanah Yasin dkk. di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan RE Martadinata, Senin 1 April 2019. Dalam sidang dengan agenda kesaksian, JPU KPK menghadirkan 21 saksi.
Ke-21 saksi yang dihadirkan yakni 16 anggota DPRD dan 5 staf dari Sekretariat Dewan DPRD Bekasi. Dari 16 anggota dewan yang dihadirkan, 4 di antaranya adalah pimpinan DPRD yakni Ketua DPRD Bekasi Sunanda, Wakil Ketua Mustakim,serta Jejen Sayuti dan Daris.
Dalam persidangan terungkap bahwa para anggota DPRD dan 4 staf Setwan berlibur ke Thailand. Dari 21 saksi, hanya 4 anggota DRPD yang tidak ikut ke Thailand. Mereka yakni Sunandar, Jejen, Daris, dan Yudi.
Wakil Ketua DPRD Bekasi Mustakim Munasir mengakui bahwa dia ikut ke Thailand. Bahkan memboyong istri dan satu anaknya. Bersama anggota dewan lainnya, dia berada di Thailand selama tiga hari dan dua malam.
”Kami di sana (Thailand) selama tiga hari dan dua malam, tiket pesawat dan penginapan sudah dibayarkan” katanya saat ditanya JPU.
”Siapa yang mengoordinasikan dan mengajak ke Thailand, apakah ada permintaan kepada Neneng Rahmi (Meikarta)?” tanya JPU I Wayan Ryana.
Mustakim mengaku perjalanan ke Thailand tidak pernah dikomunikasikan dengan terdakwa Neneng Rahmi maupun Henry Lincoln. Adanya ajakan ke Thailand muncul saat Pansus Raperda RDTR pulang studi banding dari Surabaya.