BANDUNG, (PR).- Wacana milenial dalam kaitannya dengan perkembangan digital baru sebatas ornamen dan narasi kekuasaan belaka. Pemerintah sebagai pengambil kebijakan belum memiliki cetak biru yang pasti tentang upaya merevitalisasi posisi milenial untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan dan akselerasi ekonomi bangsa.
Demikian salah satu benang merah yang mengemuka dalam Gelar Wicara (Talkshow) Milenial, Digital, dan Ritual di Auditorium Gedung Nu'man Somantri Kampus FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Setiabudhi Kota Bandung, Senin, 20 Mei 2019. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-8 Departemen Ilmu Komunikasi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia itu menghadirkan pembicara Prof. Dr. Karim Suryadi, MSi (Guru Besar Komunikasi Politik UPI) dan aktivis sosial yang juga Corporate Secretary PT Pikiran Rakyat Bandung Drs Budhiana Kartawidjaja. Gelar wicara dipandu moderator Pemimpin Redaksi PR Online Erwin Kustiman.
Isu milenial dalam tema yang diusung pada gelar wicara dominan dibahas. Isu tersebut mencuri perhatian audiens dalam gelaran acara. Kebanyakan di antara audiens adalah mahasiswa, bagian dari generasi milenial itu sendiri.
“Generasi milenial sangat peka tentang isu-isu sosial dan spiritual, hanya saja negara tidak hadir dalam membuka jalan untuk membekali mereka. Isu milenial baru sebatas narasi dalam kaitan dengan kekuasaan semata,” kata Karim Suryadi.
Budhiana berharap milenial dapat semakin mengasah kepekaan sosial untuk peduli pada lingkungannya. "Dengan segenap kreativitasnya, kelompok milenial harus aktif menyuarakan masih kuatnya ketimpangan sosial dalam masyarakat, " ujarnya.
Gelar wicara merupakan agenda inti dari seluruh rangkaian acara Dies Natalis ke-8 Departemen Ilmu Komunikasi UPI. Acara digelar secara rutin setiap tahunnya dalam rangka merayakan HUT Ilmu Komunikasi. “Acara gelar wicara ini memang rutin kami diadakan setiap perayaan Dies Natalis Ilmu Komunikasi,” kata Kaprodi Ilmu Komunikasi Dr Ridwan Effendy didampingi Heni Nuraeni selaku Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-8 Ilmu Komunikasi.
Selain itu, Heni menjelaskan bahwa acara pameran foto juga menjadi ikon penting dalam perayaan ini. Sebanyak 200 lembar foto berhasil dipamerkan di lobby utama Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Setelah dibuka secara resmi oleh Dekan FPIPS UPI, Dr. Agus Mulyana, M. Hum. dalam agenda seremonial, acara dilanjutkan dengan peresmian kurikulum baru Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia dan hiburan. Dalam penjelasan Kurikulum 2018, Ridwan Effendi selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPI memaparkan secara rinci tentang kebaruan kurikulum tersebut.