kievskiy.org

Belum Rampung, Taman Tegallega Mulai Dibuka

SUASANA Taman Tegalega, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat, 24 Mei 2019. Taman yang sempat tertunda pembangunannya tersebut kini sudah terbuka untuk umum.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR
SUASANA Taman Tegalega, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat, 24 Mei 2019. Taman yang sempat tertunda pembangunannya tersebut kini sudah terbuka untuk umum.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR

BANDUNG, (PR).- Meskipun belum tuntas penuh, Taman Tegallega mulai dibuka. Penyempurnaan taman dengan tambahan sejumlah fasilitas akan dilanjutkan pada 2020 mendatang.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, taman yang mulai direvitalisasi sejak 2016 itu memang masih belum sepenuhnya lengkap. Namun, warga Kota Bandung terus menanyakan kabar taman yang selama ini sebagian areanya tertutup seng dan tidak bisa diakses.

“Hari ini kita buka karena memang sudah tuntutan masyarakat. Mudah-mudahan Taman Tegallega ini walaupun baru seperti ini adanya, ini tetap bisa dimanfaatkan oleh warga untuk tempat aktifitas,” tutur Oded, dalam seremoni pembukaan kembali Taman Tegallega, Jumat, 24 Mei 2019.

Walaupun belum tuntas, banyak harapan agar Taman Tegallega bisa segera dipakai. Oded melihat penganggaran untuk lanjutan revitalisasi bisa didorong kembali tahun depan.

“Sampai hari ini, 2019 belum ada (anggaran). Insyaallah kita akan melanjutkan ke depan. Mudah-mudahan nanti 2020 kita akan coba dengan anggaran yang ada, karena kita masih punya kebutuhan lainnya,” ujarnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan, Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Dadang Darmawan mengatakan, sejak dimulai revitalisasi pada 2016 taman seluas 17 hektare itu telah menghabiskan RP 31 miliar. Idealnya butuh tambahan anggaran Rp 36 miliar hingga revitalisasi lengkap.

Hingga dibuka kembali, DPKP3 menggunakan anggaran 2018 senilai Rp 10 miliar. Dana itu digunakan untuk membangun masjid seluas 300 meter persegi yang bisa menampung 200 jemaah. Anggaran yang ada juga diupayakan untuk membangun jalur-jalur berjalan dan jogging di sekitar taman. Ada juga konstruksi ampiteater mini berupa panggung yang dilengkapi belasan meja piknik di depannya.

“Bisa semacam podium. Bisa untuk panggung kecil. Bisa untuk acara-acara kecil,” tutur Dadang.

Yang jadi monumental adalah keberadaan ampiteater megah yang bisa terlihat dari sisi Jalan Peta. Podium setinggi 20 meter itu berbentuk tangga yang menghadap Jalan Peta. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat