kievskiy.org

Hutan Kota di Bandung Barat Kian Terbengkalai

PENGENDARA motor melintas di depan kawasan Hutan Kota Kabupaten Bandung Barat. Kondisi hutan kota yang bakal menjadi taman kota tersebut kian terbengkalai.*/CECEP WIJAYA/PR
PENGENDARA motor melintas di depan kawasan Hutan Kota Kabupaten Bandung Barat. Kondisi hutan kota yang bakal menjadi taman kota tersebut kian terbengkalai.*/CECEP WIJAYA/PR

NGAMPRAH, (PR).- Kawasan hutan kota di Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat kondisinya kian terbengkalai. Padahal, kawasan ini rencananya akan dijadikan taman kota yang bisa menjadi tempat wisata gratis bagi masyarakat sekitar.

Dari pantauan, areal hutan kota kembali ditumbuhi rumput dan tanaman liar setelah sebelumnya sempat dibersihkan. Gerbang masuk kawasan ini juga sering terkunci, sehingga tidak bisa diakses oleh masyarakat.

Warga Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Junari (33) menyesalkan kondisi itu. Padahal beberapa waktu sebelumnya, dirinya sering mengunjungi kawasan tersebut untuk berolah raga. "Sekarang, gerbangnya sering ditutup, jadi tidak bisa masuk. Dan kondisinya juga sekarang sudah banyak tanaman liar yang mengganggu pemandangan," ujarnya, Minggu, 16 Juni 2019.

Terbengkalainya hutan kota juga menjadi sorotan Sekretaris Komisi III DPRD KBB Pither Tjuandys. Dia mempertanyakan soal keseriusan pemerintah daerah dalam memberikan fasilitas publik yang nyaman. "Hutan kota ini apakah hanya modus proyek? Buktinya sekarang justru tak terurus. Lalu kemana biaya pemeliharaannya selama ini?" kata Pither menyesalkan.

Menurut dia, anggaran miliaran rupiah yang sudah digelontorkan beberapa tahun lalu tersebut justru malah seperti "modus" untuk membuang anggaran melalui pembangunan proyek hutan kota. Padahal seharusnya, areal publik tersebut terpelihara dengan baik.

"Kasihan masyarakat sekitar yang ingin bermain di areal tersebut. Jika benar tahun ini ada bantuan dari pusat, saya harapkan pembangunan bisa dipercepat," tuturnya.

Untuk diketahui, sebelumnya hutan kota seluas 4 hektare ini dibangun dengan tiga tahun anggaran jamak dari 2015-2017. Selesai dibangun, taman kota tidak digunakan lantaran ada beberapa pengerjaan yang belum selesai. Alih-alih menjadi tempat berkumpul masyarakat, kawasan itu tertutup dan banyak ditumbuhi tanaman liar.

Untuk kembali menata hutan kota, akan digunakan anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp 4 miliar. Dana tersebut nantinya akan berasal dari bantuan alokasi dana bagi hasil melalui Kementrian PUPR pemerintah pusat.

Hutan kota nantinya akan menjadi taman kota yang tak hanya menjadi ruang terbuka hijau, tetapi juga akan dilengkapi dengan berbagai jenis flora dan fauna. Taman kota bisa menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk bersantai dan berekreasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat