kievskiy.org

Liburan Tanpa Gadget dengan Bersihkan Eceng Gondok di Sungai Citarum

BEBERAPA pelajar peserta Green Tahfidz Camp menunjukkan berbagai karya dan kerajinan dari eceng gondok di Sekolah Alam Bening Saguling, Desa/Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, 4 Juli 2019.*/CECEP WIJAYA/PR
BEBERAPA pelajar peserta Green Tahfidz Camp menunjukkan berbagai karya dan kerajinan dari eceng gondok di Sekolah Alam Bening Saguling, Desa/Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, 4 Juli 2019.*/CECEP WIJAYA/PR

LIBURAN sekolah bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif, di antaranya dengan belajar menumbuhkan kecintaan untuk merawat dan menjaga kebersihan lingkungan. Di Desa/Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, puluhan pelajar membersihkan sampah dari Sungai Citarum dan membuat berbagai kerajinan dari eceng gondok.

Melalui program selama sepekan ini, para pelajar tingkat SD-SMA dari berbagai daerah dididik untuk "menyatu" dengan alam. Di tepian Sungai Citarum, mereka mendirikan tenda untuk bermalam, membersihkan sampah, dan memanfaatkan eceng gondok dari sungai untuk dibuat menjadi beragam karya yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Teguh Bayu Kurniawan (12), salah seorang peserta kegiatan tersebut mengungkapkan, dirinya mendapatkan banyak pengalaman berharga selama mengikuti kegiatan ini. Ia bahkan mendapatkan keterampilan baru, yaitu membuat tanaman aquaponik dengan media tanam eceng gondok.

"Kalau pakai eceng gondok, tidak perlu pakai tanah lagi. Tanaman bisa tumbuh dan dipanen dalam waktu tiga minggu. Selain itu, potnya juga bisa pakai botol plastik bekas," ujarnya di kampus Sekolah Alam Bening Saguling, Kampung Babakan Cianjur, Desa Cihampelas, Kamis, 4 Juli 2019.

Dia mengaku tertarik ikut kegiatan itu karena bisa mengisi liburan sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat. Berbeda dengan di sekolah formal, selama kegiatan ini ia tidak diberi pekerjaan rumah berupa tugas dan latihan soal yang sering membuatnya pusing. "Di sini, PR-nya hanya menyapu, mengepel, dan bersih-bersih," katanya.

Peserta lainnya asal Jakarta, Ahmad Faris Fadlillah (10) mengatakan hal senada. Melalui kegiatan ini, ia banyak belajar mengenai alam dan lingkungan sekitar yang perlu dijaga kelestariannya. Siswa SD yang berkacamata ini juga mengungkapkan, setelah mengikuti kegiatan ini, ia bisa lepas dari kecanduannya bermain gawai. "Dulu di rumah setiap hari main gadget. Sekarang hanya 1-2 kali seminggu, itu juga cuma 30 menit," ujar Ahmad yang mengikuti keigatan itu untuk kedua kalinya.

Pembimbing kegiatan tersebut, Edi Juharna menuturkan, kegiatan yang bertajuk Green Tahfiz Camp itu digelar dua gelombang pada liburan sekolah ini. Gelombang pertama pada 24-30 Juni diikuti 48 peserta dan gelombang kedua pada 30 Juni-6 Juli diikuti 36 peserta.

Menurut dia, kegiatan itu bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan para pelajar terhadap lingkungan. Selain itu, beriringan dengan program tahfidz quran, para peserta juga diajak untuk mengaplikasikan ayat-ayat Qur'an khususnya yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan dan alam sekitar.

Dari berbagai kegiatan di dalamnya, ia pun mendapatkan respons positif dari para orangtua siswa."Para orangtua siswa banyak yang kaget setelah melihat perubahan perilaku anaknya, dari mulai rajin bersih-bersih di rumah sampai tidak lagi kecanduan bermain gadget," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat