kievskiy.org

Taman Tegalega Dulu Gelap dan Angker, Kini Penuh Warna

SUASANA Taman Tegalega, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat, 24 Mei 2019. Taman yang sempat tertunda pembangunannya tersebut kini sudah terbuka untuk umum.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR
SUASANA Taman Tegalega, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat, 24 Mei 2019. Taman yang sempat tertunda pembangunannya tersebut kini sudah terbuka untuk umum.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR

PADA Mei 2019, Lampions Park atau Taman Dinosaurus di Tegalega rampung dibuat. Masyarakat pun antusias mengunjunginya, baik dari Bandung maupun luar kota terutama sesaat sebelum dan setelah Lebaran.

Hal itu membuat taman yang baru dibuka terpaksa ditutup kembali untuk beberapa saat. Penutupan dilakukan karena sejumlah kerusakan di beberapa fasilitas oleh pengunjung yang sibuk berswafoto. Namun, penutupan itu berlangsung singkat karena segera setelah perbaikan dilakukan, pengunjung sudah diperbolehkan kembali berswafoto di sana.

Taman Lampion menjadi ikon unik taman Tegalega versi terbaru. Ornamen lampion dinosaurus di sana lantas membuat masyarakat menyebutnya sebagai taman Dinosaurus. Alasannya, karena dinosaurus menjadi salah satu ornamen yang paling mudah diingat, selain tentunya monumen Bandung Lautan Api. Namun, sebenarnya taman ini bernama Taman Lampion atau Lampions Park.

Sesuai namanya, banyak lampion digantunng menghiasi taman. Ketika malam tiba, semua lampion termasuk semua patung-patung (lampion) dinosaurus akan menyala. Taman Tegalega yang dulu terkenal gelap dan angker ketika malam perlahan bertransformasi menjadi taman hias tempat rekreasi keluarga.

Ada sekira 20 patung dinosaurus yang menghiasi Taman Tegalega. Jenisnya beraneka ragam mulai dari T-Rex, Velociraptor yang hidup di zaman Kretasius, Pterodactyl yang bisa terbang, Brontosaurus si leher panjang pemakan tumbuhan, Triceratops si tambun bertanduk tiga, bahkan telur-telur dinosaurus pun ada di sana.

Bagi pengendara sepeda motor yang berkunjung, meski sudah membayar tiket parkir, ketika akan memasuki wilayah Taman Lampion, mereka akan tetap diminta membayar karcis masuk, begitu pula para pejalan kaki. Harga yang diminta bervariasi antara Rp 1000-2000. Harga tiket itu terbilang murah mengingat fasilitas yang ditawarkan sesuai dengan kepuasan pengunjung, terlebih untuk berfoto. (Raissa Yulianti)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat