kievskiy.org

PVMBG: Erupsi Susulan Tangkubanparahu Dapat Saja Terjadi

KEPULAN asap keluar dari Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, dilihat dari kawasan Jalan Kopo, Kota Bandung, Jumat, 26 Juli 2019. Pada pukul 15:48 WIB Gunung tersebut terjadi erupsi dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durari kurang lebih lima menit tiga puluh detik.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR
KEPULAN asap keluar dari Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, dilihat dari kawasan Jalan Kopo, Kota Bandung, Jumat, 26 Juli 2019. Pada pukul 15:48 WIB Gunung tersebut terjadi erupsi dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durari kurang lebih lima menit tiga puluh detik.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR

BANDUNG,(PR).- Erupsi Gunung Tangkubanparahu memiliki sifat erupsi pendek. Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan tipikal erupsi Gunung Tangkubanparahu adalah freatik.

"Ini berupa semburan lumpur dingin warna hitam dari Kawah Ratu," kata Hendra kepada Pikiran Rakyat, Jumat, 26 Juli 2019 malam.

Hendra menyebutkan, erupsi sebelumnya terjadi pada Oktober 2013 dengan landaan erupsi hanya di dalam lubang kawah. Kemudian, sejak 2017, 2018, dan Juni-Juli 2019 terpantau gempa uap atau asap yang  diduga disebabkan berkurangnya air tanah akibat perubahan musim. 

"Sehingga air tanah yang ada mudah terpanaskan, dan sifatnya erupsi pendek," ucapnya. 

Oleh karena itu, lanjut Hendra, sejak 10 hari yang lalu PVG melalui pos menyampaikan peringatan, kepada pengelola kawasan untuk meningkatkan kesiapsiagaan kemungkinan erupsi seperti Oktober 2013, dan diikuti surat peringatan kemungkinan bisa erupsi tiba tiba. 

Hendra juga memaparkan bahwa radius aman erupsi, seperti halnya freatik pada Oktober 2013 adalah tidak mendekat kawah atau kurang lebih 500 meter (radius bibir kawah 400 meter). Hendra menyebutkan erupsi susulan dapat saja terjadi dengan potensi landaan masih di sekitar dasar kawah, tapi tetap dasar utama yang menentukan adalah data yang terekam saat ini. 

"Karena dasar dari peningkatan status adalah tingkat ancaman, dan saat ini tingkat ancaman masih di dalam kawah, sehingga belum perlu naik status, kecuali ke depannya ada potensi radius landaan yg membesar," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat