kievskiy.org

Gubernur Panggil Dirut Pertamina dan Bupati Karawang

PANTAI Cemarajaya yang terkena tumpahan minyak mentah.*/ DODO RIHANTO/PR
PANTAI Cemarajaya yang terkena tumpahan minyak mentah.*/ DODO RIHANTO/PR

BANDUNG, (PR), - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memanggil Direktur Utama PT Pertamina besama Bupati Karawang di Gedung Pakuan, Jalan Oto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat 2 Agustus 2019 petang ini. Hal itu terkait dengan Wilayah pesisir utara Karawang yang tercemar minyak mentah, Minggu 21 Juli 2019. Diduga kuat, minyak tersebut berasal dari kebocoran pipa Pertamina yang berlokasi sekira 7 mil dari bibir pantai Cilamaya.

"Saya panggil Dirut Pertamina guna minta solusi terjadi bencana bocornya pipa yang berdampak pada lingkungan," kata Ridwan di Gedung Sate.

Ridwan enggan bicara lebih jauh terkait hal itu karena saat itu Ridwan belum mengantongi data pasti. "Saya enggak akan bicara banyak, ke sana saja (pakuan) nanti sore, ini penting," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum berharap PT Pertamina segera menuntaskan penanganan tumpahan minyak di perairan Utara Kabupaten Karawang agar tidak terjadi dampak yang lebih luas.  Uu khawatir dampak meluas bisa merugikan masyarkat, khususnya nelayan.

"Itu kan masalah pertamina yah jadi mungkin mengimbau ke Pertamina ini BUMN sama-sama pemerintah segera antisipasi," ujar Uu pada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung,  Kamis (25/7/2019).

Diakui Uu, saat ini PT Pertamina telah berupaya mengatasi air laut yang terkena imbas dari tumpahan minyak tersebut. Namun belum maksimal.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Bambang Riyanto mengatakan, pihaknya telah menurunkan  tim Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) ke lokasi. Namun pihaknya belum dapat memastikan dampak yang terjadi akibat tumpahan minyak tersebut.

"Nanti kita kirim beritanya karena kita harus cek laboratorium dulu kalau soal kondisi pencemarannya," ujar Bambang.

Menurut dia, untuk mengecek dampak pencemaran butuh waktu lima hari untuk mengetahui tingkatan pencemaran setelah melalui proses penelitian di laboratorium.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat