kievskiy.org

Pemprov Jabar dan Pertamina Bersama Atasi Tumpahan Minyak

PANTAI Cemarajaya yang terkena tumpahan minyak mentah.*/ DODO RIHANTO/PR
PANTAI Cemarajaya yang terkena tumpahan minyak mentah.*/ DODO RIHANTO/PR

BANDUNG,(PR).- Pemerintah Povinsi Jawa Barat dan PT Pertamina berkordinasi mengatasi penanganan tumpahan minyak di Anjungan YY Pemboran Sumur YYA-1, Karawang. Mereka bersepakat menetapkan tanggap darurat selama dua hingga dua bulan setengah sebagai masa penganggulangan dampak kebocoran sumur tersebut dari segala aspek. Kemudian dua sampai enam bulan kedepan sebagai masa pemulihan atau recovery.

Pertamina sendiri siap bertanggung jawab terhadap segala dampak yang dirasakan masyarakat sekitar kegiatan mereka yang saat ini terdata sebanyak sebelas wilayah di Karawang dan Kabupaten Bekasi yang terdampak. Kesebelas wilayah tersebut terdiri sembilan wilayah di Karawang yaitu Tanjung Pakis, Segar Jaya, Tambak Sari, Tambak Sumur, Sedari, Cemara Jaya, Sungai Buntu, Pusaka Jaya Utara, dan Mekar Pohaci serta dua pantai di Kabupaten Bekasi yaitu di Pantai Bahagia, dan Pantai Bakti.

"Kami sudah merapatkan bersama Pertamina kemudian dengan Bupati Karawang, Pak Sekda Kabupaten Bekasi terkait force major kejadian luar biasa yaitu pada tanggal 6 Juli terjadi tumpahan minyak karena masalah teknis yang luar biasa. Kami sepakati penyelesaian akan terbagi dengan dua tahap. Tahap pertama adalah tanggap darurat karena spill minyak seperti apa dan bagaimana kemudian kepada warga yang terdampak mungkin sekitar 2-2,5 bulan. Kedua masa recovery 2-6  bulan berikutnya bergantung kecepatan," kata Ridwan Kamil usai menerima jajaran direksi Pertamina di Gedung Pakuan, Jalan Oto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat 2 Agustus 2019 petang.

Diakui dia, pada masa penanggulangan dampak aliran minyak, Pertamina sudah memanggil perusahaan global yang tugasnya terbiasa mematikan sumur yang bocor dan tumpah ke laut. "Jadi kita punya confident itu,"ujar dia.

Menurut dia, Pertamina telah menyiapkan 58 orang tim ahli stand by tiap hari, 40 personel TNI membantu termasuk 56 elemen LSM dan NGO terlibat. "Semua tidak saling menyalahkan justru mencari solusi namanya juga musibah," ucap dia.

Kemudian, lanjut dia, kurang lebih ada 390 ribu karung sudah dikoleksi untuk menampung tumpahan minyak yang menggumpal seperti lilin. Akhirnya bisa dikarungkan sebagai semi padat.

"Intinya sampaikan ke publik musibah ini ditangani sangat terkoordinasi oleh Pertamina, Pemrov Jabar dan kota kabupaten terkait khususnya Karawang dan Bekasi. Setiap ada komplain apapun itu kita sudah bikin Satgas untuk memastikan baik materil maupun moril itu ada solusi dan pertolongannya," ujar dia.

Satgasnya ada di lokasi termasuk tim kesehatan memeriksa kesehatan warga. Sementara belum ada dampak kesehatan yang terlalu mengkhawatirkan. "Jadi saya kira minta doanya saja ini bisa diselesaikan dengan baik oleh pihak terkait," ujar Ridwan.

Terkait item yang harus direcovery, kata Ridwan, yang pasti ekonomi warga, sosial dampak psikologis masyarakat yang terdampak. Misalnya di Bekasi mungkin tidak banyak warganya tapi pantainya terkena. Karena area yang terdampak tidak hanya garis batas Karawang tapi Bekasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat