CIMAHI, (PR).- Inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional, sejumlah komoditas sayuran mengalami kenaikan harga, Rabu, 7 Agustus 2019. Tetapi, harga naik bukan dipicu jelang Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah, melainkan akibat kemarau panjang menyebabkan kekeringan.
Pantauan Pikiran Rakyat di Pasar Antri Baru, Jalan Sriwijaya, Kota Cimahi, harga paling melonjak terutama terjadi pada berbagai jenis cabe. Harga cabe merah tanjung Rp 90.000/kg, harga cabe merang keriting Rp 80.000/kg, cabe hijau keriting Rp 40.000/kg, cabe rawit merah Rp 90.000/kg, dan cabe rawit hijau Rp 80.000/kg.
Untuk komoditas sayuran, kenaikan harga dialami kentang Rp 16.000/kg, dan jagung Rp 12.000/kg.
Harga komoditas daging-dagingan masih stabil, daging ayam broiler Rp 36.000/kg, daging ayam TG Rp 40.000/kg, serta daging sapi Rp 110.000/kg.
Pedagang sayuran, Aliando (35), mengatakan, harga sayuran melonjak sudah berlangsung sekitar sebulan lebih. "Dapat sayuran terutama cabe-cabean dari pasar induk Caringin, ya dari sana sudah mahal. Stok sih ada, cuma ya memang mahal," ujarnya.
Menurut Aliando, dengan harga jual yang mahal konsumen mengurangi pembelian. "Dampaknya ya sama penjualan, mereka belinya jadi. Saya juga siapin stok enggak banyak karena sayuran cepat busuk," katanya.
Pembeli cabe, Ibu Eli (60) warga Jalan Panday, Kota Cimahi, mengaku tetap beli cabe merah meski harga mahal. "Ya mau bagaimana lagi. Tapi, belinya jadi sedikit karena mahal. Yang penting ada," ucapnya.
Pedagang daging ayam, Ano (44), mengatakan, harga daging ayam saat ini terbilang stabil. "Harga sebetulnya agak naik, mungkin jelang idul adha saja. Selepasnya pasti turun dan stabil," jelasnya.
Relatif stabil
Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna mengakui adanya kenaikan harga pada komoditas cabe dan sayuran. "Harga yang naik memang ada seperti cabe merah, cabe rawit, kentang. Ada juga yang turun seperti tomat," ujarnya.