kievskiy.org

19 Peserta KPM PKH Mengundurkan Diri

SEJUMLAH keluarga penerima manfaat dalam program keluarga harapan (KPM PKH) di Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung dengan sukarela mengundurkan diri dari kepesertaan tersebut.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
SEJUMLAH keluarga penerima manfaat dalam program keluarga harapan (KPM PKH) di Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung dengan sukarela mengundurkan diri dari kepesertaan tersebut.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA

SOREANG, (PR).- Sebanyak 19 peserta keluarga penerima manfaat dalam program keluarga harapan (KPM PKH) di Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung dengan sukarela mengundurkan diri dari kepesertaan tersebut. Dari 6.120 peserta KPM PKH di kecamatan tersebut, mereka mengundurkan diri tahun 2019 ini setelah ada perbaikan secara ekonomi. Mereka rata-rata masuk kepesertaan KPM PKH/kohor 2016 dan 2018.

Ke-19 peserta tersebut, yakni Ucu Saleha, Siti Solehat, Dede Siti Hasanah,  Anah, Wiwin, dan Imas Listawati, keenamnya warga Desa Ciluluk Kecamatan Cikancung. Peserta lainnya, Yeti dan Wiwin warga Desa Sri Rahayu, Onih Hayati dan Nining warga Desa Cikancung, Eni, Kokom Komariah dan Endeh, ketiganya warga Desa Cihanyir. Selain itu, ada tiga warga asal Desa Tanjunglaya, yakni Nining, Ai Mamat, dan Rofi Robiah juga turut mengundurkan diri dengan sukarela dari kepesertaan KPM PKH.  Sementara tiga warga asal Desa Cikasungka, Widayati, Siti Ipah Syaripah dan Apong, ketiganya mundur dari kepesertaan KPM PKH. 

Mereka mengundurkan diri setelah melewati proses pendampingan yang dilakukan oleh para pendamping melalui program pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2). 

Koordinator Kecamatan (Korcam) Cikancung Yanyan Sopian, S.Pd., mengatakan, mereka mengundurkan diri dari kepesertaan KPM PKH dengan alasan sudah mampu dan maju dalam usahanya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan ekonominya. 
"Sebelumnya, mereka usahanya biasa-biasa dan belum dapat memperbaiki secara ekonomi. Namun sekarang, kondisi usahanya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga mengundurkan diri dari kepesertaan KPM PKH," kata Yanyan di Cikancung, Rabu 21 Agustus 2019.

Seperti dialami oleh Ucu Saleha, imbuh Yanyan, dia memiliki usaha taplak dari anyaman bambu. Sebelumnya tak berkembang sesuai dengan harapan. Tetapi setelah suaminya memiliki ide membuat kesed motif, dengan modal menggadaikan roda dua miliknya senilai Rp 2 juta. 

"Omset usahanya sudah mencapai Rp 30 juta per minggu, sehingga bisa memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Akhirnya mereka mengundurkan diri dari kepesertaan PKH," ujar Yanyan kepada wartawan Galamedia, Engkos Kosasih. 

Sukarela

Dari 16 peserta PKH, imbuh Yanyan, mereka mengundurkan diri dengan sukarela karena dirinya sudah merasa mampu secara ekonomi. Selain itu, para peserta yang mundur untuk memberikan kesempatan kepada warga lain yang berhak menerimanya. 

"Sementara kepesertaan yang lain, mereka mengundurkan diri dari peserta PKH karena memiliki usaha berdagang atau jualan keliling alat-alat tulis, plastik, tali rapia dan barang-barang lainnya. Selain itu, mereka ada juga yang berkebun, dan memiliki usaha atau bertani. Dengan usahanya itu bisa memenuhi kebutuhan keluarga," jelasnya. 

Melihat banyak peserta yang mundur dari kepesertaan KPM PKH, Yanyan memperkirakan akan terus bertambah seiring dengan perbaikan ekonomi mereka setelah menerima program PKH. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat