kievskiy.org

Hanya Mampu Selesaikan 20 Persen Masalah Sosial, Dinsos Jabar Gandeng Perusahaan Berkolaborasi

KEPALA Dinas Sosial Jabar Barat Dodo suhendar dengan penerima bantuan kursi roda dalam coffee morning bertema Optimalisasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) sebagai mitra pemerintah dalam upaya kesejahteraan sosial guna mewujudkan Jabar Raharja dan Jabar Juara di Kantor Dinsos Jabar, Cimahi, Rabu, 16 Oktober 2019.*/NOVIANTI NURULLIAH/PR 
KEPALA Dinas Sosial Jabar Barat Dodo suhendar dengan penerima bantuan kursi roda dalam coffee morning bertema Optimalisasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) sebagai mitra pemerintah dalam upaya kesejahteraan sosial guna mewujudkan Jabar Raharja dan Jabar Juara di Kantor Dinsos Jabar, Cimahi, Rabu, 16 Oktober 2019.*/NOVIANTI NURULLIAH/PR 

CIMAHI, (PR).- Dinas Sosial Jawa Barat akan menghimpun Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) seperti lembaga kesejahteraan sosial maupun kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan mulai 2020 mendatang. Hal itu dilakukan guna memeratakan bantuan penanganan sosial yang selama ini masih kurang, namun di sisi lain ada pihak yang malah kebanyakan menerima bantuan sosial.

Saat ini, di Jabar terdapat 2.600 lembaga kesejahteraan sosial (LKS) dan juga 8.858 perusahaan yang kerap mengucurkan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Jumlah tersebut jika dikumpulkan dan dikelola dengan baik diyakini akan berkontribusi dalam menyejahterakan masyarakat Jabar.

Hal itu mengemuka dalam Coffee Morning Dinas Sosial Jabar bersama beberapa LKS dan dunia usaha di Jabar di kantor Dinsos Jabar, Jalan Amir Machmud, Cimahi, Rabu, 16 Oktober 2019. Kegiatan tersebut merupakan rintisan yang akan dilakukan Dinsos pada 2020 nanti.

Kepala Dinas Sosial Jabar Dodo Suhendar mengatakan, pihaknya perlu menggandeng LKS maupun dunia usaha di Jabar untuk sama-sama mengatasi permasalahan sosial seperti membantu memberdayakan orang-orang yang berasal dari keluarga miskin, anak terlantar, bayi terlantar, orang yang sempat menjadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan lainnya. Diakui dia, pihaknya baru bisa mengatasi 20 persen permasalahan sosial di Jabar, dengan demikian perlu kolaborasi dengan pihak lain.

"Kami ingin melakukan kolaborasi dengan dunia usaha ini untuk mengatasi masalah sosial di Jabar. Dinsos sendiri akan menyiapkan data dan pemetaan masalahnya. Misalnya, kami akan petakan nanti berapa disabilitas yang butuh kursi roda dan berapa yang bisa dilatih dunia usaha nanti, berapa orang yang bisa  bekerja, berapa keluarga miskin yang bisa diberdayakan, nah ini akan kita petakan termasuk rumah layak huni dan kita petakan bersama," kata dia.

Menurut dia, dengan sinergi, inovasi dan kolaborasi, permasalahan sosial di Jabar akan teratasi. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

Masing-masing salurkan bantuan

Diakui dia, sebelum adanya forum, selama ini LKS maupun dunia usaha masing-masing menyalurkan bantuannya.

"Kalau masing-masing ya ada yang kebagian dan ada yang tidak, ada yang banyak dan kurang. Dengan adanya forum  kita dengarkan potensi mereka apa, kami sampaikan masalah yang saat ini terjadi. Selanjutnya kita tinggal fasilitasikan dan kita mediator," kata dia.

Selanjutnya, tambah dia, usai kegiatan rintisan forum PSKS tersebut pihaknya akan segera membentuk forum forlam PSKS atau Klinik PSKS.

"Forum ini menjadi media wadah untuk mereka bisa ketemu mereka berkomunkasi ini permulaan beriktnya akan agendakan lagi membahas masalah dalam waktu tiga bulan sekali, nanti 2020 akan ada bagaimana pembagian tugas sehingga ada pemerataan baik pemerataan beban potensi dan banyaknya masyarakat yang menerima," tutur dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat