kievskiy.org

BMKG: Pesan Berantai Ini adalah Hoaks

TANGKAPAN layar unggahan @infoBMKG yang memverifikasi bahwa pesan berantai tentang kenaikan suhu yang terlampau ekstrem adalah tidak valid atau hoaks.*/DEWIYATINI/PR
TANGKAPAN layar unggahan @infoBMKG yang memverifikasi bahwa pesan berantai tentang kenaikan suhu yang terlampau ekstrem adalah tidak valid atau hoaks.*/DEWIYATINI/PR

BANDUNG, (PR).- Imbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah selama tiga hari ini telah beredar di grup percakapan sejak beberapa hari ke belakang. Imbauan itu menyebutkan akan ada cuaca panas terlampau ekstrem pada waktu tersebut. Akan tetapi, informasi itu dinyatakan tidak valid alias hoaks.

Info yang beredar berantai di grup percakapan itu menyebutkan suhu di sejumlah daerah yang diklaim berdasarkan deteksi satelit. Misalnya di Jakarta, Depok, Bekasi, Solo, hingga Papua Nugini. Di beberapa wilayah, suhunya sangat tinggi malah hingga 50 derajat celcius.

Masih dalam pesan yang sama, masyarakat dianjurkan dapat menjaga kesehatan, pola makan, dan banyak minum air. Pesan itu juga menyatakan dampak penyakit dari kondisi tersebut seperti dehidrasi, malaria, tifus, campak, dan pelemahan sel jaringan otak.

Mengenai pesan berantai tersebut, pada Rabu, 23 Oktober 2019, akun resmi BMKG @infobmkg menyatakan bahwa info tersebut belum dapat diverifikasi. Di aplikasi Twitter, akun itu bahkan menyebutkan, “Agar dipercaya kalau berita ini adalah berita hoax.”

Dalam penjelasannya, akun tersebut juga mengatakan bahwa mereka belum mendapat rilis resmi dari deputi meteorologi BMKG. Komentar beberapa warga di unggahan itu pun menyatakan mereka telah mengecek langsung suhu di kotanya masing-masing dan memang tidak terbukti seperti pesan berantai itu.

Kendati demikian, beberapa hari terakhir, suhu udara dirasakan jauh lebih panas dari biasanya. Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi, data suhu maksimum di Puncak, kabupaten Bogor, pada Senin, 21 Oktober 2019, tercatat 30.3°C. Tingkat kelembaban udaranya  27% atau sangat kering.

"Tidak hanya di Puncak, di kota Bogor suhu udara tercatat hingga 36°C. Di tempat lain seperti Jakarta, Bekasi, dan tempat-tempat lain pun merasakan udara panas menyengat ini," kata Asep.

Ia mengatakan, udara terasa panas saat ini disebabkan oleh posisi matahari yang baru saja bergulir ke selatan setelah berada tegak lurus pengamat di Pulau Jawa. Ditambah lagi, dengan peluang hujan yang masih rendah karena aliran masa udara dari Timuran masih kuat, pertumbuhan awan hujan sangat sulit sehingga suhu semakin panas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat