CIMAHI, (PR).- Cuaca panas menyengat melanda di sejumlah daerah di Kota Cimahi. Ditengah memanasnya suhu udara, gangguan kesehatan mengintai masyarakat. Demikian diungkapkan Sekretaris Dinkes Kota Cimahi Chanifah Listyarini, Kamis 24 Oktober 2019.
"Menurut data BMKG, cuaca di sejumlah daerah di Indonesia terasa lebih panas dari biasanya. Karena cuaca panas maka ada potensi bahaya gangguan kesehatan," ujarnya.
Sejumlah gangguan yang bisa menerpa masyarakat terutama dehidrasi, gangguan kulit kering dan gatal gatal, termasuk ISPA. "Dikarenakan dengan cuaca seperti ini memicu orang untuk minum dingin atau air es yang dapat menimbulkan gangguan di tenggorokan dan saluran pernafasan," katanya.
Dehidrasi bisa saja terus berlanjut disertai paparan panas yang terus menerus. "Bisa berlanjut menjadi heat stroke, suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian," katanya.
Berpotensi tinggi pada lansia dan anak-anak
Gangguan kesehatan ini berpotensi tinggi terutama pada usia lansia dan anak-anak. Jika tak ada keperluan mendesak, masyarakat diimbau kurangi aktivitas di luar ruangan.
"Kalau bisa hindari untuk keluar siang hari. Jika terpaksa memang harus keluar rumah, menggunakan pelindung diri seperti topi, payung, dan menggunakan pelembab serta tabir surya," ucapnya.
Untuk mencegah gangguan kesehatan akibat suhu panas, pihaknya menghimbau masyarakat konsumsi lebih banyak minum air putih, makan buah-buahan dan sayuran.
"Jangan tinggal perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti jaga kebersihan tubuh, lingkungan, sebab bisa mencegah gangguan kesehatan tersebut," tuturnya.
Suhu tertinggi dan terendah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Klas I Bandung, mengungkapkan bahwa beberapa hari belakangan wilayah Bandung Raya dan Indonesia pada umumnya didera cuaca panas yang sangat menyengat diserta angin kencang. Panas tersebut disebabkan oleh posisi matahari yang berada dekat dengan jalur khatulistiwa.