kievskiy.org

Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Kota Bandung Bisa Rontok

SEJUMLAH penumpang antre saat akan check-in, di Bandara Husen Sastranegara, Kota Bandung, Kamis, 30 Mei 2019. Jumlah penumpang lebaran yang menggunakan pesawat saat ini mengalami penurunan yang signifikan.*/ADE BAYU INDRA/PR
SEJUMLAH penumpang antre saat akan check-in, di Bandara Husen Sastranegara, Kota Bandung, Kamis, 30 Mei 2019. Jumlah penumpang lebaran yang menggunakan pesawat saat ini mengalami penurunan yang signifikan.*/ADE BAYU INDRA/PR

BANDUNG, (PR).- Jumlah kunjungan wisatawan, terutama yang berasal dari luar negeri bisa rontok seumpama Husein Sastranegara tak lagi berfungsi sebagai bandara komersial. Penurunan jumlah kunjungan wisawatan bakal menimbulkan dampak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Unsur-unsur dalam sektor pariwisata merupakan pemasukan dominan akan PAD Kota Bandung.

Berdasarkan data yang terdapat pada laman data.bandung.go.id, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung 2011-2016, berkisar 5 sampai 6,7 juta. Sejumlah 170 ribu sampai 225 ribu di antaranya merupakan wisatawan mancanegara. Menurut laporan Badan Pusat Statistik Jawa Barat juga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, kebanyakan wisatawan mancanegara yang tiba di Kota Bandung melalui pintu Bandara Husein Sastranegara, berasal dari Malaysia, dan Singapura.

Kepala Disbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan catatan terkini, berkisar 6-7 juta. Proporsi antara wisatawan domestik, dan mancanegara hampir mirip dengan tahun-tahun sebelumnya. Wisatawan asal Malaysia mendominasi jumlah kunjungan (wisatawan) mancanegara, mencapai hampir 50 persen. Sementara itu, wisatawan yang berasal dari Singapura mencapai 20-30 persen daripada jumlah kunjungan (wisatawan) mancanegara.

"Atraksi, aksesibilitas, dan amenita di Kota Bandung sudah cukup memadai menggugah minat kunjungan wisatawan. Kami terus membenahi pariwisata guna menggenjot jumlah kunjungan ke Kota Bandung, termasuk meluncurkan Bandung Calendar of Event 2020. Penutupan Husein Sastranegara sebagai bandara komersial bisa menimbulkan dampak serius pada berbagai upaya pemolesan, pembenahan, berikut jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung," ucap Kenny di Bandung, Kamis, 24 Oktober 2019.

Penerbangan domestik dengan pesawat baling-baling (propeller), kata Kenny, juga sudah menunjukkan dampak, walaupun tak begitu signifikan. Becermin akan hal itu, kemungkinan dampak yang muncul bakal semakin hebat seumpama Husein Sastranegara tak lagi menjadi bandara komersial. Dia khawatir, ketiadaan akses transportasi udara menuju Kota Bandung membuat potensi jumlah kunjungan wisatawan beralih ke daerah lain.

Kenny menyampaikan sikap hormat perihal desakan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Barat Yod Mintaraga perihal penutupan Husein Sastranegara sebagai bandara komersial agar BIJB Kertajati dapat berfungsi lebih optimal. Akan tetapi, menurut Kenny, Kota Bandung tetap memerlukan akses transportasi udara.

"Saat ini, waktu tempuh dari Kertajati ke Kota Bandung sekitar 2,5 jam, mengingat pembangunan tol Cisumdawu belum rampung, tranportasi massal pengumpan pun belum tersedia. Ketika wisatawan domestik, maupun mancanegara mendarat di Kertajajati bisa banyak berpikir untuk berkunjung ke Kota Bandung," ucap dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat