kievskiy.org

Sempat Mangkrak, Pembangunan SDN Baros Mandiri 3 Kembali Dilanjutkan

null
null

CIMAHI, (PR).- Memenangkan tender pembangunan SDN Baros Mandiri 3, kontraktor CV Eka Marga optimis pengerjaan proyek selesai tepat waktu. Meskipun, proyek tersebut tak bisa rampung seluruhnya untuk bisa dipakai kegiatan belajar mengajar (KBM) karena keterbatasan anggaran.

Demikian diungkapkan Agus Rusnandar selaku Direktur CV Eka Marga, Selasa 29 Oktober 2019. "Kami terus mengoptimalkan pengerjaan agar selesai tepat waktu. Proyek kali ini hanya mengerjakan pagar, mushala, pos jaga dan pengencoran lantai 3 dengan anggaran sekitar Rp 3 miliar," ujarnya.

Berita "PR" sebelumnya, Pembangunan SDN Baros Mandiri 3 di Jalan Haji Haris Kel. Baros Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi yang sempat mangkrak akhirnya dilanjutkan. Proyek digarap oleh perusahaan kontraktor atas nama CV  Eka Marga selaku pihak pemenang tender. Dari nilai yang tertera, anggaran untuk pembangunan lanjutan sekolah tersebut mencapai Rp 2.999.000.000.

Jika melihat pengerjaan tahun ini, lanjut Agus, masih jauh dari layak digunakan untuk proses belajar mengajar. Agar bisa dipakai, diprediksi butuh anggaran sekitar Rp 6 miliar - Rp 7 miliar lagi.

"Mudah-mudahan masyarakat tidak kecewa atas proyek kali ini. Memang belum akan bisa dimanfaatkan untuk ruang belajar. Mudah-mudahan Pemkot Cimahi bisa dapat anggaran untuk menyelesaikan SD karena kebutuhannya cukup besar," katanya.

Ketika dikonfirmasi, Kabid SD Dinas Pendidikan Cimahi, Moch Zaenal pembangunan SD tersebut sudah direncanakan sejak tahun-tahun sebelumnya namun dilakukan bertahap. "Untuk membangunnya ada tahapannya seperti pembebasan lahan, pondasi, dan lainnya. Kita tidak bisa melakukannya sekaligus, karena anggarannya juga terbatas," katanya.

Untuk tahun 2019 ini, lanjut Zaenal, pengerjaannya hanya pengamanan seperti pembuatan benteng, pengecoran lantai 3 dan lainnya. Saat tidak ada pengerjaan seperti tahun 2018, lahan itu malah banyak digunakan masyarakat.

"Tahun kemarin kita memang tidak ada pengerjaan, jadi lahan itu banyak digunakan masyarakat untuk parkir, bahkan ada bengkel dadakan. Setelah diberi pengertian mereka menyadari, apalagi sekarang sedang ada pengerjaan bangunan," katanya.

Diakui Zaenal, pihaknya tidak bisa memprediksi kapan bangunan  bisa digunakan. Untuk proyek yang tengah berlangsung saat ini pun belum mencapai 50 persen dari pembangunan total.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat