kievskiy.org

Dinyatakan Steril dari BBM Sisa Ledakan, Garis Polisi di Blok Mancong Cimahi Dibuka

PETUGAS pada Rabu, 30 Oktober 2019 membuka garis polisi yang sempat dipasang di lokasi kebakaran akibat pipa minyak milik Pertamina meledak di Blok Mancong, Kota Cimahi. Meski dinyatakan steril dari BBM, namun warga diimbau untuk tidak merokok saat melintasi kawasan bekas kebakaran.*/RIRIN NF/PR
PETUGAS pada Rabu, 30 Oktober 2019 membuka garis polisi yang sempat dipasang di lokasi kebakaran akibat pipa minyak milik Pertamina meledak di Blok Mancong, Kota Cimahi. Meski dinyatakan steril dari BBM, namun warga diimbau untuk tidak merokok saat melintasi kawasan bekas kebakaran.*/RIRIN NF/PR

CIMAHI, (PR).- Jajaran kepolisian membuka akses lalu lintas sekitar lokasi terbakarnya pipa milik PT Pertamina akibat pengerjaan konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Hal itu dilakukan setelah mendapat kepastian dari Pertamina terkait proses penyedotan BBM telah steril.

Kapolsek Cimahi Selatan Kompol Sutarman mengatakan, pihaknya mendapat konfirmasi dari Pertamina yang telah memastikan bahwa BBM di lokasi tersebut sudah tidak ada. "Hasil detektor gas Pertamina, tidak ada lagi ditemukan residu minyak dari bawah permukaan tanah sehingga dinyatakan steril dan tidak rentan kebakaran. Sehingga, dengan demikian garis polisi sebagian area sekitar lokasi kejadian kami buka," ujarnya, Rabu 30 Oktober 2019.

Pembukaan akses lalu lintas berlangsung di akses jalan dan jembatan di RT 2 RW 1 Blok Mancong Kel. Melong Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi. Petugas membuka garis polisi yang semula menutup jalan dan jembatan sebagai perlintasan dari Melong Kota Cimahi menuju Lagadar-Margaasih Kab. Bandung dan sebaliknya. "Ada desakan masyarakat yang butuh akses perlintasan Melong-Lagadar karena selama ini cukup terhambat," ucapnya.

Namun, garis polisi tetap dipertahankan di area kebakaran karena harus tetap steril dari aktivitas warga. "Khusus area TKP tidak dibuka, tetap tidak boleh mendekat karena olah TKP belum selesai," imbuhnya.

Petugas juga memasang sejumlah spanduk bertuliskan "Dilarang Merokok Di Sekitar Area Ini". Soal spanduk himbauan dilarang merokok, Sutarman menyatakan harus dipasang karena khawatir masih ada uap BBM di sekitar lokasi.

"Meski sudah steril, tapi khawatir masih ada yang tercecer baik BBM maupun uap. Hinbauan masih berlaku, kepada masyarakat setempat maupun yang melintas agar tidak menyalakan korek, buang puntung rokok, ataupun benda yang bisa menimbulkan percikan api," imbuhnya.

Selama proses penyedotan BBM berlangsung dan akses jalan ditutup, kepolisian berjaga di lokasi tersebut 24 jam setiap hari. "Dijaga anggota Polsek-Polres Cimahi, Alhamdulillah kondusif tidak ada gangguan berarti," tuturnya.

Ketua RW 1 Kel. Melong Cecep Irfan mengatakan, dengan pernyataan Pertamina soal lokasi sudah steril dari BBM dan dibukanya akses jalan pihaknya tetap merasa waswas. "Memang sudah aman tapi tetap waswas, warga masih trauma. Makanya langsung kita tanyakan apakah benar-benar aman untuk warga saya," ujarnya.

Saat jalan ditutup, lanjut Cecep, aktivitas warga memang terhambat.  "Anak sekolah, pekerja, warga yang mau ke pasar harus memutar ke Margaasih atau lewat Cibodas, makanya warga mengeluh karena perjalanan yang biasa 5-10 menit jadi bisa lebih dari 30 menit. Setelah akses dibuka, warga bisa beraktivitas seperti biasa. Namun, tetap kami himbau tidak mendekat lokasi dan menjaga jangan bawa sumber api mendekat," ungkapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat