kievskiy.org

Ikuti Ujian Bahasa Sunda, Para Calon Kades di Bandung Barat Kewalahan

AKSARA Sunda/ANTARA
AKSARA Sunda/ANTARA

NGAMPRAH, (PR).- Penguasaan bahasa Sunda menjadi salah satu materi uji kompetensi yang harus dikuasai ratusan calon kades di Kabupaten Bandung Barat. Uji kompetensi itu merupakan bagian dari seleksi tambahan bagi setiap desa yang memiliki lebih dari lima calon kades.

“Sesuai peraturan bupati, desa-desa yang memiliki lebih dari lima calon kades diberikan seleksi tambahan yang dilaksanakan di peguruan tinggi. Salah satunya, ada uji kompetensi mengenai penguasaan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung Barat, Wandiana, Jumat 1 November 2019.

Dia mengatakan, seleksi tambahan tersebut diikuti 315 calon kades dari 43 desa di Universitas Jenderal Ahmad Yani, Cimahi pada Kamis 31 Oktober 2019.

Perguruan tinggi tersebut ditunjuk pemerintah daerah karena dinilai kompeten menggelar tes bagi para calon kades.

Menurut Wandiana, penguasaan terhadap bahasa Sunda menjadi salah satu penilaian dari serangkaian tes yang diberikan. Untuk materi uji, dia menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada perguruan tinggi yang menggelar tes.

“Secara materi dan teknis ujian, kami percayakan kepada para akademisi di Unjani. Kami tidak ada intervensi mengenai hal itu,” ujarnya.

Selain penguasaan bahasa Sunda, para kades juga diberikan tes mengenai kepemimpinan, pengetahuan umum, dan etika.

Dalam pelaksanaan seleksi tambahan, para peserta harus menyelesaikan 2 sesi tertulis dengan jumlah 50 soal yang harus diselesaikan dalam waktu 90 menit. Selanjutnya, peserta memasuki sesi wawancara dan kecakapan berbahasa Sunda.

Terkait kecakapan berbahasa Sunda, diakui oleh banyak peserta sangat sulit. Calon kades Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Lia Yuliani Rosali kesulitan menerjemahkan bahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat