kievskiy.org

Awal Musim Hujan, Waspadai Potensi Ancaman Bencana Saat Pancaroba

SEORANG warga berjalan sambil menggunakan kantong sampah pelastik untuk menutupi badannya, saat hujan deras mengguyur di Jalan Pasang, Kota Bandung, Jumat, 1 November 2019. Intensitas hujan di Bandung Raya mulai meningkat, warga diharap mempersiapkan diri akan perubahan cuaca yang terjadi saat ini.*/ADE BAYU INDRA/PR
SEORANG warga berjalan sambil menggunakan kantong sampah pelastik untuk menutupi badannya, saat hujan deras mengguyur di Jalan Pasang, Kota Bandung, Jumat, 1 November 2019. Intensitas hujan di Bandung Raya mulai meningkat, warga diharap mempersiapkan diri akan perubahan cuaca yang terjadi saat ini.*/ADE BAYU INDRA/PR

BANDUNG, (PR).- Awal musim hujan tahun 2019-2020 di Indonesia, diperkirakan mengalami kemunduran dan akan masuk pada bulan November-Desember. Diperkirakan, puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari tahun 2020.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam keterangan resminya yang diterima “PR”, Jumat, 1 November 2019 menuturkan, pernyataan mundurnya musim hujan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin di Gedung Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB Jakarta.

Dalam keterangannya, masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya potensi ancaman bencana pada masa transisi musim atau pancaroba yang ditandai dengan ciri-ciri seperti angin kencang, angin puting beliung, perubahan suhu dan cuaca ekstrem, hujan es, hingga gelombang tinggi di pesisir pantai dan ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan tanah bergerak pada saat musim penghujan nanti. 

Menurut perkiraannya, wilayah Indonesia yang akan memasuki awal musim penghujan dimulai dari bagian utara seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga Papua bagian utara.

"Aceh dan Sumatera Utara harus siaga banjir dan tanah longsor. Puncak musim hujan diprediksi pada bulan Januari-Februari 2020. Oleh karena itu waspadai juga potensi cuaca ekstrem pada masa transisi musim (pancaroba) seperti puting beliung, hujan es, suhu ekstrem," kata Miming.

Dalam satu pekan ke depan, potensi hujan diprediksi akan terjadi di sejumlah wilayah seperti provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Papua. Sedangkan gelombang tinggi akan terjadi di wilayah selatan dan barat daya Sumatera Selatan hingga wilayah selatan Jawa dengan perkiraan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Kendati demikian BMKG masih memprediksi bahwa kondisi tersebut masih aman untuk penyeberangan laut.

Sebagai upaya dalam menghadapi bencana pada masa transisi musim dan bencana hidrometeorologi tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menganggarkan dana sisa tahunan dengan total nilai 850 miliar. Dana tersebut merupakan Dana Siap Pakai (DSP) yang bisa digunakan untuk penanggulangan bencana di seluruh Indonesia hingga akhir tahun ini. Tidak hanya untuk bencana hidrometeorologi atau masa transisi musim saja, DSP ini juga berlaku untuk segala jenis bencana yang mungkin saja bisa terjadi hingga akhir tahun ini.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kelompok Perencanaan Deputi Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Badan Restorasi Gambut (BRG), Ir. Noviar memaparkan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut hingga saat ini masih terdeteksi sebanyak 31.164 yang tersebar di tujuh provinsi seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Papua.

Berdasarkan temuan di lapangan maupun pantauan satelit, hutan produksi masih mendominasi luasan karhutla. Hal itu menurut BRG dapat disimpulkan bahwa masyarakat maupun korporasi masih melakukan pembukaan dan pengelolaan lahan dengan cara yang tidak baik, salah satunya dengan cara dibakar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat