kievskiy.org

Beda Pilihan Politik, Warga Kota Bandung Dinilai Mampu Cooling Down dan Toleran

SEKRETARIS Daerah Kota Bandung Ema Sumarna memaparkan perihal situasi, dan kondisi toleransi di Kota Bandung pada kegiatan Bandung Dalam Bingkai Toleransi Warga di Sekretariat Second House, Jalan Tubagus Ismail VIII, Kota Bandung, Selasa, 24 Desember 2019.*
SEKRETARIS Daerah Kota Bandung Ema Sumarna memaparkan perihal situasi, dan kondisi toleransi di Kota Bandung pada kegiatan Bandung Dalam Bingkai Toleransi Warga di Sekretariat Second House, Jalan Tubagus Ismail VIII, Kota Bandung, Selasa, 24 Desember 2019.* /SATIRA YUDATAMA/PR

PIKIRAN RAKYAT - Warga Kota Bandung dinilai mampu cooling down di atas semua perbedaan, dengan toleransi yang amat tinggi.

Seperti perbedaan agama, etnik, hingga beda pilihan politik.

Hal itu mengemuka dari hasil survei Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC).

IPRC mengekspose hasil survei pada kegiatan berjudul Bandung Dalam Bingkai Toleransi Warga.

Baca Juga: Siapa Bilang Indonesia Rawan Intoleransi? Hasil Survei Kemenag Sebut Semua Daerah Rukun

Ekspose berlangsung di Sekretariat Second House, Jalan Tubagus Ismail VIII, Kota Bandung, Selasa, 24 Desember 2019.

IPRC mengadakan survei pada 18-23 November 2019. Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia di Kota Bandung yang mempunyai hak pilih, minimal berusia 17 tahun, atau sudah menikah.

IPRC mengambil 440 orang sebagai sampel, menerapkan metode multistage random sampling. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) berjumlah 429, atau 97,5% daripada sampel.

Baca Juga: Perayaan Nyepi di Islamic Center, Wujud Toleransi di Kota Bekasi

Margin of error rata-rata berada kurang, atau lebih 4,7%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat