PIKIRAN RAKYAT - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung bakal mengadakan rapat untuk membahas langkah teknis antisipasi peningkatan mobilitas warga saat Nataru (Natal dan Tahun Baru) 2022. Rapat akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyampaikan, secara prinsip, pembatasan mobilitas berlaku di Kota Bandung saat libur Nataru. Hanya, bentuk langkahnya masih menunggu instruksi pemerintah pusat.
"Setelah muncul instruksi pemerintah pusat, kami mengoordinasikan implementasinya di Kota Bandung dengan unsur-unsur Forkopimda. Hal utama, bakal ada pembatasan mobilitas, belajar dari pengalaman tahun lalu," tutur Yana Mulyana di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Rabu 22 Desember 2021.
Baca Juga: Ada Pengumuman Sandal Tertukar di Tengah Perhitungan Suara Ketua Umum PBNU, Netizen: hanya Ada di NU
Baca Juga: Berbagai Kejanggalan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibongkar, Proyek Transportasi Cuma Kedok?
Dia mengingatkan, warga tanpa keperluan mendesak jangan dulu bepergian ke luar daerah. Pengingat tersebut selaras dengan imbauan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Aparatur sipil negara juga tak boleh melakukan perjalanan ke luar kota," ucap dia.
Sempat muncul rencana penerapan ganjil genap di 5 gerbang tol beserta 3 titik area perbatasan kota, serta pengaturan buka tutup dalam rangka pembatasan mobilitas di Kota Bandung saat Nataru. Belakangan, rencana itu diurungkan.
Tidak jadi
Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung AKP Asep Kusmana mengatakan, tak akan ada penerapan ganjil genap dan pengaturan buka tutup saat Nataru di Kota Bandung. Hal itu disesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat.
"Langkah yang memungkinkan, rekayasa arus lalu lintas berupa contraflow atau one way saat terjadi kepadatan. Andaikan arus lalu lintas lancar, tetap ada petugas mengatur, menjaga, dan patroli. Pengawasan protokol kesehatan juga tetap ketat," tutur Asep di Balai Kota Bandung, Rabu 22 Desember 2021.
Kepolisian, ucap Asep, menyiapkan 19 pos. Jumlah itu terdiri atas 15 pos pengamanan dan 4 pos pelayanan.
Untuk pos pelayanan terletak di Terminal Cicaheum, Terminal Leuwipanjang, Stasiun Bandung, dan Stasiun Kiaracondong.
Sementara itu, penempatan pos pengamanan berada di titik-titik polsek dan lokasi keramaian.
Personel di pos pengaman memuat gabungan Satlantas, Sabhara, Satreskrim, Satbinmas, intel, TNI, Dishub, dan Satpol PP.
Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir pada Dishub Kota Bandung Khairur Rizal telah menyiapkan rencana operasi pada Nataru.
Penerapan rencana itu di antaranya berupa penguatan pengawasan di Terminal Leuwipanjang dan Cicaheum.
Ihwal armada, Rizal menyebut, kondisinya memadai. Perihal syarat penumpang, sesuai kebijakan pemerintah, yakni telah beroleh dua kali penyuntikan vaksin Covid-19 dan mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi.
Juga, akan diberlakukan pengecekan suhu tubuh penumpang, menyediakan hand sanitizer, serta wara-wara penerapan prokes.
Personel Dishub, ucap Rizal, membantu kepolisian mengatur dan mengurai arus lalu lintas ketika terjadi kemacetan. Memanfaatkan ATCS, kepolisian terus melakukan pemantauan.***