kievskiy.org

Ganjil Genap dan Buka Tutup Jalan Saat Nataru Batal, Polisi Jelaskan Langkah yang Memungkinkan

Petugas Satlantas Polresta Bandung memeriksa surat kesehatan pengendara saat pemberlakuan ganjil genap di pintu keluar tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu 12 Desember 2021.
Petugas Satlantas Polresta Bandung memeriksa surat kesehatan pengendara saat pemberlakuan ganjil genap di pintu keluar tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu 12 Desember 2021. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ­(Forkopimda) Kota Bandung bakal mengadakan rapat untuk membahas langkah teknis antisipasi peningkatan mobilitas warga saat Nataru (Natal dan Tahun Baru) 2022. Rapat akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. 
 
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana me­nyampaikan, secara prinsip, pembatasan mobilitas ber­laku di Kota Bandung saat libur Nataru. Hanya, bentuk lang­kahnya masih menunggu instruksi pemerintah pusat. 
 
"Setelah muncul instruksi pemerintah pusat, kami mengoordinasikan implementasinya di Kota Bandung dengan unsur-unsur For­ko­pimda. Hal utama, bakal ada pembatasan mobilitas, belajar dari pengalaman tahun lalu," tutur Yana Mulyana di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem­kaum, Kota Bandung, Rabu 22 Desember 2021. 
 
 
 
Dia mengingatkan, warga tanpa keperluan mendesak jangan dulu bepergian ke luar daerah. Pengingat tersebut selaras dengan imbauan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
 
"Aparatur si­pil negara juga tak boleh me­lakukan perjalanan ke luar kota," ucap dia. 
 
Sempat muncul rencana penerapan ganjil genap di 5 gerbang tol beserta 3 titik area perbatasan kota, serta pengaturan buka tutup da­lam rangka pembatasan mobilitas di Kota Bandung saat Nataru. Belakangan, rencana itu diurungkan. 
 
Tidak jadi
 
Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Sa­tu­an Lalu Lintas Polrestabes Bandung AKP Asep Kusmana mengatakan, tak akan ada penerapan ganjil genap dan pengaturan buka tu­tup saat Nataru di Kota Bandung. Hal itu disesuaikan de­ngan kebijakan pemerintah pusat.
 
"Langkah yang me­mung­kinkan, rekayasa arus lalu lintas berupa contra­flow atau one way saat terjadi kepadatan. Andaikan arus la­lu lintas lancar, tetap ada petugas mengatur, menjaga, dan patroli. Pengawasan pro­tokol kesehatan juga te­tap ketat," tutur Asep di Ba­lai Kota Bandung, Rabu 22 Desember 2021.
 
 
Kepolisian, ucap Asep, me­nyiapkan 19 pos. Jumlah itu terdiri atas 15 pos peng­aman­an dan 4 pos pelayan­an.
 
Untuk pos pelayanan terletak di Terminal Cicaheum, Terminal Leuwipanjang, Stasiun Bandung, dan Stasiun Kiara­condong. 
 
Sementara itu, penempat­an pos pengamanan berada di titik-titik polsek dan lokasi keramaian.
 
Personel di pos pengaman memuat gabung­an Satlantas, Sabhara, Sat­reskrim, Satbinmas, intel, TNI, Dishub, dan Satpol PP. 
 
Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir pada Dishub Kota Bandung Khairur Rizal telah menyiapkan rencana operasi pada  Nataru. 
 
Penerapan rencana itu di antaranya berupa penguatan pengawasan di Terminal Leuwipanjang dan Cicaheum. 
 
Ihwal armada, Rizal me­nye­but, kondisinya me­ma­dai. Perihal syarat pe­numpang, sesuai kebijakan pemerintah, yakni telah ber­oleh dua kali penyuntikan vaksin Covid-19 dan meng­ak­tif­­kan aplikasi PeduliLindungi.
 
Juga, akan diberlakukan pengecekan suhu tu­buh penumpang, menye­dia­kan hand sanitizer, serta wara-wara penerapan prokes. 
 
Personel Dishub, ucap Rizal, membantu kepolisian mengatur dan mengurai arus lalu lintas ketika terjadi kemacetan. Memanfaatkan ATCS, kepolisian terus me­la­kukan pemantauan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat