PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara penanggulangan COVID-19 sekaligus sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad menuturkan, selama ini masih ada alat-alat tes yang masih ada di gudang. Misalnya rapid diagnostic test (RDT) masih ada 24.000 unit. Kemudian PCR untuk swab ada sekitar 20.000 unit.
Daud meminta peralatan tersebut agar segera digunakan dan sasarannya juga harus kepada orang yang benar-benar telah terskrining dan merupakan prioritas untuk dilakukan rapid test maupun dilakukan PCR.
"Untuk perkembangan rapid test Jawa Barat dari 75.000 yang sudah disebarkan, sudah masuk laporan sebanyak 51.836 unit rapid test. Dan, dari sejumlah itu yang positif itu menurut rapid test ini sebanyak 1.190 orang.
Baca Juga: Musisi Jebolan X Factor Indonesia Fera Queen Meninggal Dunia
Bagian positif ini tentunya akan dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan dengan PCR swab. Dan, pak gubernur juga tadi memerintahkan kepada Satgas untuk bisa segera melakukan tes-tes ya," kata dia, Selasa 14 April 2020.
Selain itu, Daud mengatakan, pihaknya menambah fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu rumah sakit rujukan di Jawa Barat yang asalnya sebanyak 34 ini akan ditambah kurang lebih sampai 105 rumah sakit.
"Dan ada beberapa fasilitas milik Pemda yang saat ini sudah difungsikan sebagai tempat isolasi seperti di BPSDM, hari ini (Senin) sudah tercatat 33 orang masuk ke sana, yang masuk ke sana adalah yang positif tanpa gejala kemudian juga ada yang gejalanya paling rendah ya itu masuk diisolasi di sana," kata dia.
Baca Juga: Pemetaan COVID-19, Kota Bandung Siapkan Laboratorium BSL-2 di RSKIA
Sementara itu, jumlah kasus positif COVID-19 di Jawa Barat sebanyak 540 orang dari 4.839 kasus positif pernah Selasa 14 April 2020 pukul 14.00.
Daud menuturkan, dari 540 kasus positif di Jabar, 52 di antaranya meninggal dunia, sedangkan 22 di antaranya dinyatakan sembuh.