kievskiy.org

BERITA BAIK, Kesembuhan Pasien Covid-19 di Kota Bandung Lampaui Angka Kematian

SEORANG pemulung menarik gerobak yang berisi pesan menghadapi Pandemi Covid-19, di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Jumat 15 Mei 2020. Tulisan tersebut merupakan salah satu ekspresi warga yang terdampak pandemi, meskipun hidupnya sulit namun tetap ingat pada sang pencipta.*
SEORANG pemulung menarik gerobak yang berisi pesan menghadapi Pandemi Covid-19, di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Jumat 15 Mei 2020. Tulisan tersebut merupakan salah satu ekspresi warga yang terdampak pandemi, meskipun hidupnya sulit namun tetap ingat pada sang pencipta.* /ADE BAYU INDRA/PR

PIKIRAN RAKYAT – Sebuah berita baik terkait penanganan penyebaran virus corona datang dari Kota Bandung, Jawa Barat.

Dari data terbaru yang dirilis Humas Pemot Bandung per Jumat, 15 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, terpantau jumlah pasien yang terkonfirmasi positif virus corona di Kota Bandung sebanyak 279 kasus.

Di dalamnya termasuk 36 di antaranya dinyatakan meninggal dunia, dan angka kesembuhan yang melampauinya sebanyak 46 orang.

Baca Juga: Penggunaan Air Meningkat Selama Pandemi Covid-19, PDAM Tirtaraharja Imbau Pelanggan Bijak

Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, menyatakan terdapat beberapa pasien dalam pengawasan (PDP) yang menjalani perawatan.

“Angka kesembuhan itu naik terus, berarti itu bisa sembuh. Ini beberapa pasien yang PDP ada yang masih dalam perawatan, dan mudah-mudahan mereka juga berakhir dengan kesembuhan,” ucap Ahyani di Auditorium Rosada, Jalan Wastukancana, Bandung, Jumat, 15 Mei 2020.

Ahyani mengatakan, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terdata keseluruhan sebanyak 3.635 orang dan ada 798 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) baik yang sudah selesai maupun masih dalam perawatan.

 Baca Juga: Pernyataan Uu Soal PSBB Jawa Barat Tidak Diperpanjang Bukan Keputusan Mutlak

Angka ODP ataupun PDP terus bertambah mengingat upaya masif Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melacak penyebaran Covid-19. 

 “Kenapa ODP dan PDP naik? Itu ada masa inkubasi 14 hari, kemudian karena kita sudah ada di wilayah transminsi lokal. Seperti batuk, pilek atau ISPA itu juga kriterianya kita itu diperlebar untuk dipantau,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat