kievskiy.org

Aptikom Gelar Pelatihan Jurnalistik, Wahyudi : Mampu Bikin Situs Tapi Susah Mengisinya

PENERAPAN aplikasi website dan android akan mempermudah pelayanan kepada masyarakat.*/DOK. KABAR BANTEN
PENERAPAN aplikasi website dan android akan mempermudah pelayanan kepada masyarakat.*/DOK. KABAR BANTEN

PIKIRAN RAKYAT - Sebagai upaya untuk lebih menginformasikan dunia informatika dan komputer kepada masyarakat, Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) mengadakan pelatihan jurnalistik, Sabtu 16 Mei2020.

Pemateri pelatihan jurnalistik tersebut, antara lain wartawan Pikiran Rakyat, Sarnapi, pengurus Aptikom, dan para dosen Aptikom dari seluruh Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif Aptikom, Solikin WS, selama ini dunia menulis di lingkungan Aptikom sudah berjalan, namun belum optimal. "Padahal kami memiliki sumber daya teknologi maupun SDM yang mumpuni agar dapat menginformasikan  kegiatan-kegiatan Aptikom," ucapnya.

Baca Juga: BERITA BAIK, Kematian akibat COVID-19 di Italia Turun ke Level Terendah sejak 9 Maret 2020

Sedangkan Wakil Sekjen bidang Internal Aptikom, Wahyudi mengatakan, pelatihan ini sebagai upaya untuk membentuk "pasukan" jurnalis yang bisa meliput kegiatan Aptikom maupun perguruan tinggi anggota Aptikom. "Harapan lainnya, jurnalis Aptikom ini bisa mengisi situs atau web sites Aptikom. Karena kita semua latar belakang pendidikannya adalah keilmuan komputer dan informatika, sehingga gampang membuat situs tapi mengisinya yang susah," ujarnya.

Sedangkan dalam materi digitalisasi Aptikom, Hanny Hikmayanti mengatakan, digitalisasi Aptikom sudah dilakukan sejak 2018 sehingga pendaftaran anggota sampai penyampaian informasi melalui digital. "Kami sudah meluncurkan aplikasi My Aptikom sebagai portal akses digital. Di dalam My Aptikom ini berisi mengenai artikel dan berita yang nanti akan diisi oleh para jurnalis Aptikom," ucapnya.

Baca Juga: Keluarga Besar Istri Persada Akmil 92 Jabar Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19

Sementara itu, Sarnapi mengatakan, tak sedikit  orang yang belum berpengalaman dalam menulis selalu menganggap menulis itu tidak mudah. "Banyak yang mengira  menulis itu hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang dari lahirnya sudah ditakdirkan jadi penulis atau berbakat menulis. Padahal, bisa menulis karena berlatar belakang menekuni pelajaran sastra atau jurnalisme," katanya.

Ada beberapa alasan  sehingga orang enggan menulis, diantaranya tidak mempunyai ide untuk membuat tulisan yang akan ditulis, sebab semua dianggap biasa dan jarang membaca. "Alasan lainnya tidak mampu menuangkan kata-kata ke dalam tulisan dan akhirnya malas untuk menulis," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat