kievskiy.org

Ridwan Kamil Sebut Tak Hanya Indonesia yang Harus Menghargai Jasa Mochtar Kusumaatmadja

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika meresmikan Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, Selasa (1/3/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika meresmikan Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, Selasa (1/3/2022). Novianti Nurulliah/PIKIRAN RAKYAT

PIKIRAN RAKYAT -Tak hanya berjasa dalam menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan di mata dunia, Prof Mochtar Kusumaatmadja pun memiliki andil dalam meluruskan perbatasan wilayah negara lain. Sebut saja Fiji, Filipina, bahkan Irak dan Kuwait.

Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika meresmikan Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, Selasa, 1 Maret 2022.

"Prof Mochtar Kusumaatmadja menjadi wasit terhadap negara-negara yang bertengkar karena perbatasan dan teori Mochtar Kusumaatmadja yang jadi dokumen mendamaikan negara yang berselisih," ujarnya.

Baca Juga: Link Nonton A Business Proposal Episode 2, Lengkap dengan Spoiler dan Jadwal Tayang

Sebut saja Fiji, Filipina juga, bahkan dl Irak dan Kuwait sempat bertengkar urusan batas karena di lautnya ada minyak.

"Mochtar Kusumaatmadja jadi juru laut jadi betapa bangganya kami dengan sosok Mochtar Kusumaatmadja punya sosok akademisi diplomatik melebihi kapasitas seorang manusia, pernah jadi Menteri Kehakiman, Menteri Luar Negeri dan beliau juga guru dari alm ayah saya yang secara langsung juga guru saya mengenai Hukum Laut internasional dan zona ekonomi ekslusif," tuturnya.

Ditegaskan Ridwan Kamil, Prof Mochtar Kusumaatmadja adalah sosok yang berjasa membuat wilayah NKRI lebih luas. Dulu Republik Indonesia seluas 2,027 juta km berkat jasanya menjadi 5,193 juta km dan diakui PBB.

Baca Juga: Putin Makin Menggila Usai Diancam NATO, Perintahkan Pasukan Rudal Strategis Siagakan 'Triad Nuklir'

"Betapa besar jasanya membuat luas wilayah Indonesia menjadi 2,5 x lipat. Belanda duku aturannya luar pulau hanya 3 mil akibatnya jadi wilayah internasional jadi kapal-kapal asing bebas masuk kawasan Indonesia. Dengan wawasan nusantara pada tahun 1957, Deklarasi Djuanda itu gagasan tapi palunya perjuangan bertahun-tahun merupakan perjuangan Prof Mochtar Kusumaatmadja," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat