kievskiy.org

Tergusur Proyek PLTA Upper Cisokan, Masjid dan Sekolah di Cilawang Bandung Barat Tak Kunjung Direlokasi

Kondisi SD Cilawang yang rusak dan belum direlokasi kendati tergusur proyek PLTA Upper Cisokan di Kampung Cilawang, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 14 Maret 2022. Meskipun tergusur proyek, sejumlah bangunan seperti masjid dan sekolah dasar belum direlokasi di Cilawang.
Kondisi SD Cilawang yang rusak dan belum direlokasi kendati tergusur proyek PLTA Upper Cisokan di Kampung Cilawang, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 14 Maret 2022. Meskipun tergusur proyek, sejumlah bangunan seperti masjid dan sekolah dasar belum direlokasi di Cilawang. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Tergusur proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan, masjid dan bangunan sekolah dasar tak kunjung direlokasi di Kampung Cilawang yang berada di wilayah Desa Bojongsalam dan Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Di sisi lain, sejumlah warga juga tetap bertahan dengan bermukim di wilayah proyek PLTA tersebut.

Dua bangunan masing-masing Masjid Al Hidayah dan SD Cilawang yang berlokasi di Kampung Cilawang hingga kini masih berdiri meskipun berada di lokasi terdampak proyek PLTA Upper Cisokan. Padahal, kampung yang wilayahnya berada di dua desa, yakni Bojongsalam dan Sukaresmi itu sudah ditinggalkan sejumlah warganya yang tergusur proyek.

Abdurohman (40), pengurus DKM Masjid AL Hidayah mengungkapkan, lahan dan rumah  warga Cilawang sudah dibebaskan atau memperoleh ganti rugi guna pembangunan PLTA Upper Cisokan. Namun, Masjid Al Hidayah dan SD Cilawang belum direlokasi.

Untuk masjid, proses pemindahan dengan membangun di tempat baru belum dilakukan. Padahal, tutur Abdurohman, lahan seluas kurang lebih 1000 meter persegi ‎ untuk relokasi masjid sudah dibeli di Kampung Cihaneut, Desa Bojongsalam pada 2018. 

Baca Juga: Tank Militer Disiagakan di Depan Taman Kanak-Kanak, Media AS Bongkar Skema Resimen Azov ‘Nazi’

Kampung itu memang menjadi tempat bermukimnya sebagian warga Cilawang yang tergusur. Namun, ia tak mengetahui alasan pembangunan masjid pengganti tersebut tak kunjung terealisasi. Menurutnya, pembebasan masjid memang tak bisa diganti rugi lantaran statusnya merupakan wakaf.

"‎Saur PLN upami wakaf teu tiasa diical galeuhkeun, janten digentos. Masjid, masjid deui (Kata PLN, kalau wakaf, tidak bisa diganti rugi, masjid tetap diganti masjid)," ucap Abdurohman saat ditemui Pikiran Rakyat di Cilawang, Senin, 14 Maret 2022. Karena masjid tak juga pindah, warga pun masih menggunakan Masjid Al Hidayah yang kondisinya rusak. ‎"Masih dianggo tiap dinten  (Masjid masih dipakai tiap hari)," ucapnya. 

Hanya saat Salat Jumat saja, masjid tersebut tak dipakai. Abdurohman pun mengajak "PR" melihat langsung kondisi masjid. Bagian atapnya tampak telah berlubang dan lapuk.

Baca Juga: Dimulai 2022, Jokowi Ungkap Kapan Pembangunan IKN Nusantara Selesai

Ia berharap, relokasi masjid bisa dilakukan secepatnya. Soalnya, warga membutuhkan sarana beribadah tersebut.‎ 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat