kievskiy.org

5 Tuntutan Honorer Fasyankes, Salah Satunya 2023 Jangan Ada PHK

Aksi damai yang dilakukan para Nakes di Gedung Sate, Bandung 8 Agustus 2022.
Aksi damai yang dilakukan para Nakes di Gedung Sate, Bandung 8 Agustus 2022. /Pikiran Rakyat/RAFI FADHILAH RIZQULLAH

PIKIRAN RAKYAT - Aksi damai tenaga honorer fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) Jawa Barat di Gedung Sate untuk sementara berakhir tertib dan lancar.

Aksi akan dilanjutkan di depan Gedung DPRD Jabar di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat 5 Agustus 2022 usai salat jumat siang ini.

Lima poin tuntutan telah disampaikan pada perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan akan ditindaklanjuti ke pemerintah daerah.

Asisten Daerah bidang Administrasi Setda Pemrov Jabar Ferry Sofwan Arif bersama Ketua Forum Komunikasi Fasyankes Jabar Suhendri menyampaikan hal itu di depan massa aksi damai di depan halaman Gedung Sate atau di Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

Baca Juga: Aksi Damai Nakes dan Non Nakes di Gedung Sate: Menolak Lupa Honorer Garda Terdepan

Ketua Forum Komunikasi Fasyankes Jabar Suhendri mengatakan, pihaknya dengan senang hati sangat senang hati sudah diterima baik oleh perwakilan gubernur.

"Lima poin kami sampaikan, yang pertama gubernur berkomitmen mengawal seluruh Non ASN yang bekerja di Fasyankes untuk diajukan ke presiden agar jadi ASN. Kedua, gubernur menjamin pegawai Fasyankes jika 2023 blum diangkat jadi ASN untuk bisa bekerja melalui sk bupati, walikota dan dapat upah sesuai," katanya.

Poin ketiga, para honorer Fasyankes memohon pemerintah tidak membuka formasi ASN atau PPPK dari jalur umum sebelum semua tenaga Non ASN diangkat terutama mereka yang sudah mengabdi lama.

"Poin keempat, kerap pada pengangkatan ASN atau PPPK tidak merata dan kecil karena anggaran daerah terbatas kami mohon Gubernur desak ke pemerintah pusat untuk alokasikan dana DAU (dana alokasi umum) dan DAK (dana alokasi khusus) untuk pembiayaan gaji ASN di Jabar,"ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat