kievskiy.org

Ungkap Awal Berkurangnya Jumlah Subsidi, Said Didu Ungkap Keterlibatan Jokowi

Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Reuters/Willy Kurniawan

PIKIRAN RAKYAT - Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengungkapkan awal mula berkurangnya subsidi yang diberikan kepada masyarakat.

Pada saat ini, dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat, pengamat menyebutkan jika subsidi untuk rakyat telah berkurang.

Salah satu contoh nyata yaitu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Pasalnya, pada beberapa waktu yang lalu, Kementerian Keuangan menyebutkan jika subsidi untuk BBM terlalu besar.

Baca Juga: 3 Bukti Baru Dugaan Reza Arap Selingkuh dari Wendy Walters, Kepergok Berduaan di Kamar hingga Ribut Besar

Tak lama usai pernyataan tersebut, pemerintah kemudian menaikkan harga BBM bersubsidi pada Sabtu, 3 September 2022.

Pengamat ekonomi, Awalil Rizky mengunggah RAPBN untuk 2023 termasuk dengan anggaran subsidi.

"RAPBN 2023 merencanakan subsidi sebesar Rp297,19 Trilyun atau 9,77 persen dari Belanja Negara," kata Awalil Rizky.

Dari data tersebut, Awalil Rizky mengungkapkan jika subsidi yang diberikan pada zaman Jokowi lebih rendah dibandingkan sebelumnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat