kievskiy.org

Observatorium Bosscha, Lembang: Wisata dan Jejak Juragan Teh Pencinta Ilmu Pengetahuan

Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat tak bisa dilepaskan dari keberadaan Observatorium Bosscha. Sejak dulu, teropong bintang tersebut menjadi destinasi wisata serta riset terkait astronomi.  Tulisan di Koran Pemandangan pada Sabtu 6 Mei 1939 menggambarkan pesona destinasi wisata kawasan Bandung.
Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat tak bisa dilepaskan dari keberadaan Observatorium Bosscha. Sejak dulu, teropong bintang tersebut menjadi destinasi wisata serta riset terkait astronomi. Tulisan di Koran Pemandangan pada Sabtu 6 Mei 1939 menggambarkan pesona destinasi wisata kawasan Bandung. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat tak bisa dilepaskan dari keberadaan Observatorium Bosscha. Sejak dulu, teropong bintang tersebut menjadi destinasi wisata serta riset terkait astronomi.

Tulisan di Koran Pemandangan pada Sabtu 6 Mei 1939 menggambarkan pesona destinasi wisata kawasan Bandung dalam sebuah tamasya. Sang penulis bernama Soendoro menyebutkan, piknik itu diikuti oleh 60 oleh yang berangkat dari Batavia ke Bandung menggunakan dua autobus Thian Tjiang pada Minggu, 30 April pukul 6.00 WIB pagi.

Perjalanan itu melewati wilayah Karawang dan Purwakarta. Tiba di Kota Bandung, perjalanan berlanjut menuju Lembang Sterrenwacht yang didirikan KAR Bosscha.

"Sampai di Sterrenwacht itoe diantarkan oleh pendjaganja dengan keterangan2 setjoekoepnya. Ada potret bintang2, boelan dan matahari dll," tulis Soendoro.

Baca Juga: Fasilitas-Fasilitas di Masjid Al Jabbar yang Bisa Dimanfaatkan Masyarakat, Tak Hanya Jadi Tempat Ibadah

Tak cuma itu, pengunjung langsung menyaksikan teropong dan diberi tahu mengenai cara melihat bintang.

"Dari tempat itoe kota Bandoeng nampak indahja. Apa lagi, kalau waktoe malam. Tak terloekiskan, katanja."

Tempat mengeker bintang tersebut memang sudah terkenal sejak dulu. Pemberitaan Sinar Deli, 11 Juni 1930 umpamanya, mengulas rencana kunjungan peserta Indonesich Nationale Padvinders Organisatie (INPO) atau perhimpunan organisasi pandu Indonesia ke Observatorium Bosscha, Lembang. Kegiatan itu berlangsung kala perhimpunan tersebut tengah berkongres di Bandung.

Observatorium itu tak bisa dilepaskan dari sosok KAR Bosscha. Juragan teh tersebut mewariskan 300.000 gulden kepada Nederlandsch Indie Astronom Vereeniging atau organisasi astronomi Hindia Belanda guna pembangunan dan aktivitas tempat peneropongan tersebut saat kematiannya pada 1928.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat