kievskiy.org

PKB Akhirnya Buka Suara Menyusul Diusungnya DS-Sahrul Gunawan di Pilbup Bandung 2020

Harlah PKB ke-22 di Situs Makom Mahmud, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Senin, 27 Juli 2020.
Harlah PKB ke-22 di Situs Makom Mahmud, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Senin, 27 Juli 2020. /Pikiran-rakyat.com/Handri Handriansyah

PIKIRAN RAKYAT - Dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-22, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bandung akhirnya mengumumkan kepindahan Dadang Supriatna (DS) dari Golkar ke partai berbendera hijau itu.

PKB mengakui pun telah resmi mengusung DS untuk menjadi bakal calon bupati untuk dipasangkan dengan calon wakil bupati dari Partai Nasdem, Sahrul Gunawan dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020.

Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, selama ini pihaknya bukan tak ingin mengumumkan kedua informasi krusial tersebut.

Baca Juga: Isi Pesan di Masjid Tepi Barat Palestina yang Dibakar: 'Tanah Israel untuk Rakyat Israel'

Namun informasi itu sengaja disimpan untuk diumumkan bersamaan dengan deklarasi pasangan tersebut yang direncanakan pascaIduladha nanti.

"Teman-teman selama ini bertanya, ini PKB kok masih bungkam seperti apa. Saya sampaikan sekarang walaupun secara resmi konferensi persnya nanti saat deklarasi," tutur Cucun seusai acara peringatan Harlah PKB ke-22 di Situs Makom Mahmud, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Senin, 27 Juli 2020.

Pengususan DS sebagai bakal cabup, kata Cucun, tak lepas dari kegembiraan PKB dalam menyambut kembali kepulangan warga Nahdiyin itu ke partai setelah berkelana di partai lain.

Baca Juga: Hati-hati, Pakar Temukan Aplikasi Chat di Android yang Bisa Intai dan Curi Data Pengguna

Tak tanggung-tanggung, KTA untuk DS pun diberikan langsung oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.

"Sesuai foto-foto yang rekan-rekan terima, kalau yang menyerahkan KTA itu Ketua DPC itu tidak menarik. Ini yang menyerahkan KTA nya langsung Ketua Umum DPP. Ini adalah suatu penghargaan dan kepercayaan luar biasa karena DS ini warga Nahdiyin yang sempat menempuh perjalanann politik di partai yang bukan dilahirkan oleh NU," kata Cucun.

Terkait putusnya koalisi dengan Golkar dan pengusungan DS yang notabene sebelumnya merupakan kader Golkar, Cucun menegaskan bahwa hal itu sudah melalui perjalanan panjang. PKB sudah mencoba menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, namun tidak mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Keseriusan Polisi Tangani Kasus Denny Siregar Dipertanyakan, Massa di Tasikmalaya Kembali Gelar Aksi

Menurut Cucun, semua kerjasama termasuk dalam politik, harus menguntungkan semua pihak yang terlibat. Dalam hal ini, koalisi dengan Golkar dijalin dengan harapan bahwa kader PKB bisa diusung menjadi bakal calon wakil bupati.

Berangkan dari kesepakatan yang tidak tercapai itu, Cucun mengaku pihaknya memutuskan hengkang dari koalisi dan menjalin komunikasi dengan sejumlah partai lain. Alhasil, PKB pun berhasil menggandeng Nasdem dan Demokrat untuk mengusung DS-Sahrul.

Sementara itu DS sendiri mengaku langkahnya untuk "hijrah" ke PKB tak lepas dari dorongan para alim ulama NU yang selama ini mendukungnya. "Mudah-mudahan membawa berkah dan inilah yang terbaik untuk Kabupaten Bandung," ujarnya.

Meskipun demikian, DS mengaku pihaknya sudah siap dengan segala konsekuensi dari langkahnya itu. Termasuk soal sanksi dari Golkar dan keanggotaaanya di DPRD Jawa Barat.

"Sesuai AD/ART, tidak masalah saya harus mundur dari keanggotaan Golkar. Begitu juga posisi di DPRD Jabar. Itu sudah resiko, setiap anggota dewan dari partai manapun yang mencalonkan diri dalam Pilkada, otomatis berhenti. Artinya saya siap untuk berhenti dari anggota dewan bila sudah ditetapkan sebagai calon bupati oleh KPU," tutur DS.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat