kievskiy.org

Pemkab Bandung Siapkan 426.000 Plastik Organik Ramah Lingkungan untuk Kemas Daging Kurban

Plastik ramah lingkungan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Plastik ramah lingkungan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. /Pikiran-rakyat.com/Handri Handriansyah

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyediakan sekitar 426.000 plastik organik untuk membungkus daging hewan kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Plastik terbuat dari tepung singkong (tapioka) sehingga dapat terurai oleh mikroorganisme.

Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, plastik organik sangat ramah lingkungan. Soalnya selain bisa terurai, hasil uraiannya pun aman bagi hewan, tumbuhan dan manusia.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Rancang Perwal Pelarangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai

"Plastik ini produksi dalam negeri. Hasil penguraiannya tidak lagi menjadi mikroplastik tapi jadi senyawa mikroorganik," kata Dadang di Soreang, Rabu, 29 Juli 2020.

Dadang menambahkan, plastik tersebut akan segera didistribusikan ke setiap desa di Kabupaten Bandung.

Nantinya setiap desa akan mendapatkan paling sedikit 1.000 lembar plastik organik itu.

Baca Juga: Tiongkok Catat Kasus Harian Tertinggi Sejak Tiga Bulan, Paling Banyak di Xinjiang

Menurut Dadang, pabrik plastik organik seperti itu nantinya juga akan dibangun di Kabupaten Bandung. Sistem pemasarannya akan memberdayakan perusahaan daerah sebagai agen.

"Pabriknya nanti akan disiapkan di Kabupaten Bandung untuk produksi berkelanjutan. Hasilnya disalurkan ke perusahaan daerah yang menjadi agen penjualan," tutur Dadang.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan, pembuatan plastik organik tersebut dilakukan dengan metode oxo-biodegredable plastic (oxium).

Baca Juga: Honda Fokus Gelar Balapan Virtual Tahun ini

Plastik organik tersebut bahkan sudah mendapat sertifikasi layak pakai dari sejumlah negara di luar negeri, seperti Jepang dan Amerika.

Menurut Asep, teknologi tersebut mampu meminimalisir dampak dari kemasan plastik biasa yang tidak ramah lingkungan. Apalagi di hari raya kurban, pemakaian plastik organik bisa lebih maslahat bagi umat manusia.

"Waktu urai plastik ini hanya dua tahun dan jadi senyawa mikroorganik. Sementara plastik biasa membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun dan menjadi mikroplastik," kata Asep.

Di sisi lain, Asep mengakui jika jumlah plastik organik yang disiapkan oleh Pemkab Bandung kali ini masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan untuk mengemas daging kurban di Kabupaten Bandung.

Sebagai solusinya, sosialisasi terkait penggunaan kemasan ramah lingkungan lain pun terus digencarkan.

"Sebetulnya masih kurang dari kebutuhan. Akan tetapi, Pak Bupati sudah membuat gerakan kemasan ramah lingkungan sejak tahun lalu. Masyarakat terus diimbau untuk menggunakan kemasan alternatif seperti besek, daun jati, dan daun pisang. Nah sebagian untuk kemasan daging kurban bisa dilakukan dengan gerakan tadi," kata Asep.

Asep menambahkan, distribusi plastik organik tersebut nantinya akan disalurkan melalui camat dan kepala desa, serta di tiap-tiap panitia kurban. "Untuk tiap desa dapat 1.000 buah plastik. Dan tiap kecamatan dapat 1.500 plastik," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat