kievskiy.org

Paskah 2023, Pesan tentang Perubahan Dikumandangkan di Bandung

Teater Saksi Kebangkitan Yesus Kristus di GKI Guntur Bandung.
Teater Saksi Kebangkitan Yesus Kristus di GKI Guntur Bandung. /Pikiran Rakyat/Vebertina Manihuruk

PIKIRAN RAKYAT - Pesan perubahan disampaikan dalam khotbah di beberapa gereja di Kota Bandung yang merayakan Paskah, Minggu 9 April 2023. Perubahan harus diwujudkan karena Yesus Kristus telah bangkit dan menang atas maut untuk mengampuni dosa manusia.

Seperti yang disampaikan Joko Prihanto, pendeta di GBI Bethel Mekar Wangi Kota Bandung. Ia mencontohkan kisah Simon Kirene, Yusuf Arimatea, dan Nikodemus yang mengalami perubahan hidup setelah menyaksikan penyaliban dan kebangkitan Kristus.

Simon adalah seorang Yahudi diaspora yang datang dari Kirene (sekarang Libia), yang berada di Yerusalem untuk merayakan Paskah Yahudi. Ketika ada arak-arakan, ia dipaksa tentara Roma membantu memikul salib Yesus. Keterpaksaan ini akhirnya menuntun Simon pada pertobatan yang berakhir pada kemuliaan.

Lalu, dari kisah Yusuf Arimatea, umat diingatkan bagaimana anggota Majelis Besar itu melakukan tindakan berani untuk meminta jasad Yesus kepada Pilatus. Padahal, waktu itu, peristiwa penyaliban Yesus merupakan kejadian luar biasa yang bahkan orang-orang pun takut bila mengakui mereka mengenal Yesus.

Baca Juga: 20 Kata Mutiara Paskah Mengandung Doa, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Kemudian, dari Nikodemus, umat juga diberikan teladan tentang sosok yang berani membela Yesus. Dia adalah orang kaya, terlihat dari persembahannya berupa campuran mur dan gaharu yang biasa dipakai untuk membuat parfum atau wangi-wangian untuk jasad. Persembahannya itu, jika dirupiahkan zaman sekarang, nilainya sekira Rp3,5 miliar.

Di GKPB Fajar Pengharapan, Jalan Pasirkoja, Kota Bandung, Pendeta Pendeta Bambang Widjaja menyampaikan pesan Paskah supaya umat mengingat akan kuasa Allah dalam kebangkitan Yesus Kristus. Peristiwa kebangkitan itu membuktikan akan tiga hal.

Pertama, kata dia, kuasa Allah yang tidak terbatas. Artinya, tidak ada yang mustahil bagi Allah karena Dia memang berkuasa. Dia tidak hanya berkuasa dalam kematian, tetapi Dia juga yang menciptakan alam semesta.

Kedua, kesetiaanNya dapat diandalkan. "Dia mampu melaksanakan janjiNya dan Dia setia. Apa pun yang dikatakan dan dijanjikan pasti digenapi," ucapnya.

Ketiga, kasihNya melampaui batas akal. Setelah kebangkitanNya, Tuhan Yesus Kristus tidak melakukan hal yang buruk dan tidak melakukan pembalasan kepada yang menganiaya Dia. Sebaliknya, Tuhan Yesus tetap mengasihi umatNya dan musuhNya yang menganiaya Dia. Hal itu menyatakan bahwa kasih Tuhan lebih besar dari pada musuh-musuhnya dan mampu memulihkan hidup setiap manusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat