kievskiy.org

SDN Tresnaraja di Cikalong Wetan Bandung Barat Terancam Roboh, Kegiatan Belajar Digelar Bergiliran

Seorang guru menunjukkan ruas kelas yang rusak di Sekolah Dasar Negeri Tresnaraja, Kampung Ciraja, RT 3 RW 4, Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 22 Mei 2023.
Seorang guru menunjukkan ruas kelas yang rusak di Sekolah Dasar Negeri Tresnaraja, Kampung Ciraja, RT 3 RW 4, Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 22 Mei 2023. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Kondisi memprihatinkan dialami Sekolah Dasar Negeri Tresnaraja di Kampung Ciraja, RT 3/RW 4, Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. Sebagian bangunan SD itu lapuk dan terancam roboh. Kegiatan belajar mengajar pun digelar bergiliran karena keterbatasan ruangan kelas yang tersedia.

Berdasarkan pantauan di lapangan pada 22 Mei 2023, kerusakan terlihat di ruangan kelas 4. Hampir seluruh ruangan itu tak memiliki langit-langit. Kayu-kayu penyangga bagian atap hingga bangku pun terlihat lapuk. Beberapa kosen juga tampak tak memiliki kaca. Selain rusak, jumlah kelas yang tersedia juga minim. Sebuah ruangan perpustakaan bahkan dijadikan sebagai kelas akibat keterbatasan tersebut.

Deni Hardiana, S.Pd.SD, guru kelas 4 sekolah itu mengungkapkan, kelas tempatnya mengajar rusak lantaran kondisinya yang lembab dan usianya sudah lama. "Semampu sekolah dungdas dangdosna (Semampunya sekolah saja untuk perbaikannya)," ucapnya.‎

Selain itu, tiga kelas yakni 3,4,2 SD Tresnaraja mengalami kerusakan pada akhir 2019. Dinding kelas terbelah akibat pergeseran tanah. Keadaan serupa juga menimpa WC sekolah. Pihak Dinas Pendidikan KBB pun sempat datang melihat kondisi tersebut. Ruangan belajar yang rusak itu akhirnya diruntuhkan dengan pertimbangan Disdik bakal menganggarkan pembangunannya kembali. Namun, pembangunan tak kunjung tak terwujud hingga saat ini‎.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Tanggapi Pengamat yang Komentari Usulan Gaji Menteri Rp150 Juta per Bulan

"Sampai hari ini pihak sekolah menunggu realisasi," kata Deni. Dengan jumlah siswa mencapai sekira 370 orang dengan 12 rombongan belajar, ruangan yang tersedia cuma 9 kelas. "Dan dari 9 kelas yang dipakai, ada (1 kelas) yang tidak memadai, tidak laik," tuturnya. Kelas itu adalah kelas 4 yang atapnya hampir tak seluruhnya tak tertutup langit-langit.

Guna mengatasi persoalan minimnya kelas, kegiatan belajar mengajar kelas 1 dan 2 pun masing-masing digelar bergiliran pada pagi dan siang hari. Upaya lain dilakukan dengan menjadikan perpustakaan sebagai kelas. Kondisi belajar bergiliran terbilang mengganggu para siswa dan guru. Para murid yang bersekolah siang menjadi tidak terlalu fokus belajar. "Berbeda dengan berangkat dari pagi, mental sudah disiapkan," ujar Deni. Jam belajar siswa siang juga terpangkas apabila ada kegiatan ekstrakurikuler.

"Misalkan ada kegiatan ekskul (ekstrakurikuler) pramuka atau silat, otomatis yang siang masuk eskul dulu," kata Deni. Pembelajaran pun sedikit dipadatkan guna mengejar ketertinggalan jam belajar.Pengajuan bantuan untuk pembangunan ruangan kelas baru dan perbaikan kelas rusak sebetulnya telah dilayangkan sekolah kepada Disdik KBB.

Baca Juga: Kuota Haji 2023 Bertambah, Anggota DPR Minta Pemerintah Pentingkan Calon Jemaah yang Batal Berangkat

"Kemarin ada kabar terbaru rencana realisasi tahun sekarang," ucapnya. Jika tahun ajaran baru tahun ini dimulai Juli, ruangan kelas baru seharusnya sudah terbangun pada Juni. Selain bangunan, sekolah juga menginginkan pembangunan tembok penahan tanah mengingat SDN Tresnaraja berada di tepi lereng.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat