kievskiy.org

Alih Fungsi Lahan di Bandung Kian Marak, Lahan Pertanian di Ciwastra Menyusut

Lahan persawahan di Jalan Soekarno-Hatta Bandung yang berdempetan dengan permukiman.
Lahan persawahan di Jalan Soekarno-Hatta Bandung yang berdempetan dengan permukiman. /Pikiran Rakyat/Opah

PIKIRAN RAKYAT – Maraknya alih fungsi lahan di Kota Bandung mengakibatkan penyusutan lahan pertanian karena berubah menjadi perumahan. Salah satunya seperti yang terjadi di kawasan Jalan Ciwastra, Kota Bandung.

Ana (72), salah satu warga di kawasan itu, mengatakan, pembangunan permukiman di kawasan itu berawal dari pembangunan Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.

“Dulu di sini cuma ada Jalan Ciwastra yang hanya muat untuk satu mobil. Nah, setelah Gunung Galunggung meletus tahun 1982, saat itulah jalan Soekarno-Hatta dibangun. Dari situ warga mulai ramai membangun permukiman,” ujar Ana, Selasa, 30 Mei 2023.

“Dulu mah gak ada rumah mewah kayak gini, cuma ada rumah-rumah masyarakat biasa," tuturnya lagi.

Baca Juga: Sulitnya Air Bersih Laik Konsumsi di Cijawura-Ciwastra Bandung, Warga: Saya Gak Berani Minum

Kemudian, pada tahun 1997, terjadi peningkatan yang cukup drastis lahan perumahan yakni sebanyak 9.445,72 hektare.

Meningkatnya pembangunan perumahan pada era 90-an, menurut Ana, disebabkan murahnya harga tanah di kawasan itu.

“Tahun 90-an tuh harga tanah di sini murah-murah, cuma Rp70.000 per meter. Jauh beda sama sekarang, di Cijawura 2 aja kemarin nanya-nanya Rp6.000.000 per meter," sebut Ana.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Bandung mengalami penyusutan luas lahan sawah. Pada tahun 2003, Kota Bandung memiliki luas lahan sawah 2.104 hektare, namun pada tahun 2017 luas lahan yang tersisa 725 hektare.

Baca Juga: Penumpukan Sampah di Bandung Jadi Polemik, Lahan TPS Sempit Jadi Salah Satu Faktornya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat