kievskiy.org

Waspada El Nino, 16 Kecamatan di Bandung Barat Berpotensi Kekurangan Air

Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan. /Pixabay/josealbafotos

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena perubahan iklim akibat El Nino diprediksi akan berdampak terhadap 16 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat. Potensi kekurangan air setidaknya akan terjadi di daerah dengan jumlah penduduk yang tinggi.

Meski berpotensi terjadi di seluruh wilayah Bandung Barat, namun kategorinya tergolong bencana rendah. Adapun potensi kekurangan air bersih dengan kategori sedang, berada di kecamatan metropolitan yang memiliki jumlah penduduk besar seperti Padalarang, Ngamprah, Batujajar, dan Lembang.

"Hasil koordinasi dan pemetaan dengan BMKG dan aparat kewilayahan. Kasus kekurangan air bersih imbas El Nino berpotensi di 16 Kecamatan," kata kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandung Barat, Dedi Supriadi.

Dedi mengatakan bahwa semuanya terdampak terutama di wilayah perkotaan. Wilayah pedesaan rendah terdampak karena mereka masih mempunyai tutupan lahan yang lebih banyak.

Baca Juga: Pria di Binjai Sumatra Utara Tusuk Wanita 21 Kali di Mobil, Warga Setempat Tak Berani Ikut Campur

El Nino merupakan suatu fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Kondisi itu dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Menurut Dedi, kekeringan akibat El Nino diperkirakan terjadi pada Juli, Agustus, sampai dengan September 2023. BPBD memprediksi untuk bulan Juni dan Juli, bencana kekeringan tak akan begitu parah lantaran masih terjadi turun hujan meski intensitasnya sangat rendah.

"Yang paling kita waspadai justru saat puncak musim kemarau, diperkirakan menurut BMKG terjadi Juli, Agustus hingga September," ujarnya.

Dedi menyebut selain kasus kekurangan air bersih, El Nino ini berpotensi menyebabkan kekeringan lahan pertanian, bencana kebakaran rumah, serta lahan dan hutan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat