kievskiy.org

Sawah Tempat Satu-satunya Petani Cipatat Gantungkan Hidup Kini Diincar Proyek Jalan Lingkar Padalarang

Warga menunjukkan kebun yang telah dijual untuk kepentingan proyek Jalan Lingkar Padalarang-Citatah di area persawahan Kampung Jagarungkang, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu, 21 Juni 2023.
Warga menunjukkan kebun yang telah dijual untuk kepentingan proyek Jalan Lingkar Padalarang-Citatah di area persawahan Kampung Jagarungkang, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu, 21 Juni 2023. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Hanya tinggal sawah dengan luas sekitar 76 tumbak yang dimiliki Ohir, 74 tahun. Kini, sawah warga Kampung Jagarungkang, RT 3 RW 22, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat juga terancam lepas menyusul kebun bambu 178 tumbaknya yang berpindah pemilik. Musababnya, proyek pembangunan jalan lingkar Padalarang yang menghubungkan Kota Baru Parahyangan- Citatah melintasi lahan miliknya.

"Sawah mah beurat, moal dipasihkeun (Sawah mah berat, tidak akan saya lepas/jual)," kata Ohir kepada Pikiran-Rakyat.com di area persawahannya di Jagarungkang.

Sawah tersebut menjadi satu-satunya sumber penghasilannya saat ini. Dengan usia yang telah senja dan kondisi fisik yang terbatas, Ohir memang bergantung hidup dari profesinya sebagai petani.

Baca Juga: Alwi Revenge Porn Dapat Hukuman Tambahan, PN Pandeglang: Ini di Luar KUHP

"Timana emam? (Dari mana saya makan, kalau sawah ikut dijual?)," katanya. ‎

Namun sawah tersebut sudah diincar oleh calo pembebasan lahan.

"Ieu tos ditawis satumbak jadi dua tumbak (Harganya sudah ditawar, untuk 1 tumbak dihargai 2 tumbak)," ujarnya.

Padahal, Ohir telah melepas kebon awi atau kebun bambunya kepada calo. Mereka datang ke kediaman Ohir dan menyatakan bahwa kebun itu dibutuhkan untuk proyek pembangunan jalan dari Kota Baru ke Cipatat. Ia menurut dan mau menjual kebunnya karena adanya keterangan lahan dipakai bagi kepentingan umum. Satu tumbak lahannya tersebut dihargai Rp1,6 juta. Total uang pembebasan yang diterimanya mencapai sekira Rp260 juta.

Baca Juga: Lucky Hakim Mengaku Penasaran dengan Al Zaytun hingga Minta Berkunjung: Saya Ingin Tahu Kenapa Listrinya Mahal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat