kievskiy.org

Terdesak Kebutuhan Sekolah Anak, Peternak di Lembang Terpaksa Jual Bayi Kelinci

Mahasiswi IPB tengah memberikan susu formula pada bayi kelinci. Bayi kelinci itu terpaksa dijual karena peternak membutuhkan uang untuk kebutuhan anak sekolah.
Mahasiswi IPB tengah memberikan susu formula pada bayi kelinci. Bayi kelinci itu terpaksa dijual karena peternak membutuhkan uang untuk kebutuhan anak sekolah. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Masa pandemi Covid-19 menghancurkan usaha masyarakat, termasuk hewan ternak. Salah satu usaha hewan ternak yang terdampak besar adalah ternak kelinci, terutama kelinci pedaging.

Usai pandemi dinyatakan berakhir pun, para peternak kelinci jauh dari kata pulih. Banyak kelompok peternak kelinci yang kolaps. Ada pun yang bertahan, masih terseok-seok.

“Dulu di satu kecamatan saja, bisa sampai 800 peternak. Sekarang bisa dihitung dengan jari. Berusaha bangkit walau sulit,” ujar peternak kelinci di Lembang Asep Rabbit, pada Minggu, 16 Juli 2023.

Asep memiliki banyak kelompok peternak binaan. Setiap panen kelinci, ditampung Asep untuk didistribusikan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Dugaan Penipuan Alih Lahan di Cibogo Lembang hingga Pelecehan Seksual di Unnes

“Bayangkan ke wilayah Jabodetabek itu hampir 1.000 ekor per harinya. Kami cukup kewalahan memenuhi pesanan,” ujar Asep.

Akan tetapi, sekarang pasar mulai menggeliat tapi peternak tarik-menarik antara modal usaha dengan kebutuhan. Contohnya menjelang tahun ajaran baru, tidak sedikit peternak yang jual butuh kelinci.

Asep mengatakan ia menerima cukup banyak bayi kelinci yang masih menyusui tapi dipisahkan dari induknya karena peternak membutuhkan uang dengan cepat.

“Mereka terpaksa menjual ternaknya jauh dari usia panen, sehingga harga pun harus rela dibayar murah. Ini baru kemarin datang jual butuh,” ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat