kievskiy.org

Gagal Panen di Cikahuripan Bandung Barat Akibat Kemarau, Kerugian Petani Ditaksir Capai Rp7,5 Miliar

Petani di Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat mengalami gagal panen karena musim kemarau.
Petani di Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat mengalami gagal panen karena musim kemarau. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Petani di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengalami gagal panen karena musim kemarau. Lahan yang mengalami gagal panen ini seluas 50 hektare.

Agus (50) salah satu petani sayuran yang menanam sawi mengaku sebetulnya air masih ada. Namun, dia kesulitan akibat tidak ada alat pompa air agar air bisa dialirkan ke lahan pertaniannya.

“Air dari selokan masih bisa dimanfaatkan untuk menyiram. Tapi karena tidak ada mesin pompa, air tidak dapat digunakan untuk menyiram,” ujarnya sebagaimana dilaporkan pada Minggu, 1 Oktober 2023.

Akan tetapi, karena tanaman keburu layu, maka petani membiarkannya. Hal itu disebabkan tanaman tetap butuh air.

Baca Juga: Bocah Tenggelam di Sungai Citarum Bandung Barat, Hari Pertama Pencarian Tak Berbuah Hasil

Kepala Desa Cikahuripan Haryanto menyebutkan di desanya lahan pertanian yang digunakan untuk menanam sayuran seluas 70 hektare. Namun, karena sulitnya menarik air ke lahan yang ditanami sayur, terjadi gagal panen.

Oman mengatakan biaya operasional dan potensi penjualan beserta keuntungannya itu dimasukkan dalam kerugian petani. Untuk lahan 1 hektare, kerugian dinilai mencapai Rp150 juta.

“Jadi kalau sampai 50 hektare, kerugian petani di desa kami mencapai Rp7,5 miliar. Mereka sekarang menunggu musim hujan untuk kembali memulai tanam,” ujarnya.

Oman mengatakan di desanya tidak kekurangan air. Namun, kesulitan menarik air. Ia mengajukan mesin pompa kepada Pemkab Bandung Barat sebanyak 50 buah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat