kievskiy.org

Belasan Murid SDN Jati 3 Saguling Bandung Barat Diduga Keracunan Cimin, Satu Orang Meninggal

Ilustrasi. Belasan murid SDN Jati 3 Saguling Bandung Barat diduga keracunan cimin.
Ilustrasi. Belasan murid SDN Jati 3 Saguling Bandung Barat diduga keracunan cimin. /Pixabay/Engin_Akyurt

PIKIRAN RAKYAT - Belasan murid Sekolah Dasar Negeri 3 Jati di Desa Saguling, Kabupaten Bandung Barat, diduga keracunan akibat mengonsumsi jajanan. Satu murid meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

Dugaan keracunan mengemuka setelah banyak murid yang sakit serentak pada Rabu, 27 September 2023. Gejala yang dirasakan para siswa juga sama yakni mual dan menceret. Ada pula yang mengalami demam.

Arif Saripudin (33), Ketua RW 11 merinci data korban tersebut. Di Kampung Palapadan RT 1 RW 11, jumlahnya mencapai 5 orang, Cicalengka RT 02 RW 11 (6 orang), Cibuluh RT 03 RW 11 (7 orang). Para murid tersebut, lanjut Arif, sempat dibawa ke bidan untuk berobat.

Namun, banyaknya para siswa yang datang dengan gejala itu membuat bidan meminta mereka di bawa ke Puskesmas Saguling. "Dirawat didinya (Mereka dirawat di sana)," kata Arif saat ditemui di kediamannya, Kampung Cicalengka RT Kampung Cicalengka, RT 02 RW 11, Desa Saguling, Kamis, 28 September 2023.

Baca Juga: Pedagang Pasar Tanah Abang 'Ngeluh' Produk Luar Diobral di Social Commerce, Zulhas: Ini Tidak Fair

Sebanyak 5 siswa akhirnya dirujuk ke rumah sakit, tetapi, 1 siswa kemudian meninggal. Dugaan mereka keracunan akibat jajanan pun muncul. Pasalnya, para murid itu sempat mengonsumsi jajanan cimin atau aci mini di sekolah. Namun, dugaan tersebut masih diselidiki.

Satu murid yang meninggal tersebut bernama Rulla Nurunnazmah (9), siswa kelas 3 SDN 3 Jati. Rulla memiliki nama panggilan, yakni Isma. Ibunda Isma, Komariah (32) mengungkapkan, anaknya mengaku pusing dan sakit perut pada Selasa, 26 September 2023 malam. Seperti korban lainnya, Isma sebelumnya sempat menyantap jajan Cimin yang dijajakan di sekolahnya, Selasa, 26 September 2023.

Sekira 30 menit atau satu jam setelah gejala itu terasa, Isma kemudian mual, muntah, menceret dan dehidrasi. Ia bahkan juga mengalami panas. Komariah saat itu memberikan obat warung. Tetapi, obat tersebut dimuntahkan oleh anaknya. Pada Rabu, 27 September 2023 pagi, Isma dibawa ke bidan dan akhirnya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dustira. Bidan, tutur Komariah, tak sanggup menangani Isma karena denyut nadi sudah agak lemah.

Baca Juga: Pengakuan Pemeran Video Live Streaming Mesum di Garut, Syok Konten Asusila Tersebar di Medsos

Sang anak juga memiliki riwayat penyakit. Ia mengidap Talasemia yang membuatnya harus menjalani transfusi darah dua minggu sekali. Isma pun berpulang pada Rabu malam, pukul 23.30 WIB. Komariah mengaku tak menempuh proses hukum terkait kejadian yang menimpa putrinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat