PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mendorong jajaran pelaku usaha katering meningkatkan kebersihan dan sanitasi lingkungan imbas temuan bakteri berbahaya pada sampel menu nasi boks yang diduga picu keracunan massal saat reses DPRD Kota Cimahi. Proses pengolahan makanan harus dipastikan aman dari kontaminasi agar layak dikonsumsi dan tidak membahayakan masyarakat.
Demikian diungkapkan Kepala Dinkes Kota Cimahi Mulyati didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi dr. Dwihadi Isnalini pada Rabu, 2 Agustus 2023.
"Kejadian kemarin menjadi warning atau pengingat bagi pelaku UMKM di bidang kuliner agar lebih meningkatkan kebersihan sejak dari pemilihan bahan pangan, pengolahan, pengemasan, agar makanan yang dikonsumsi aman untuk dikonsumsi," ujarnya.
Menurut dia, Dinkes Kota Cimahi memiliki program khusus pembinaan UMKM bidang kuliner atau boga.
Baca Juga: Tanggapan Jokowi Soal Rocky Gerung Diduga Hina Dirinya: Hal Kecil Itu, Saya Kerja Aja
"Dalam setahun dilakukan 2 kali pembinaan. Sosialisasi dan edukasi bagaimana membuat bahan pangan aman, pengolahan makanan yang sehat, dapur yang sesuai kaidah kesehatan, itu diajarkan. Juga dilakukan pengecekan sampel air secara acak," katanya.
Pihaknya melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap nasi boks yang dibagikan pada kegiatan reses anggota DPRD Kota Cimahi yang berlangsung di GOR RW 8 Cisangkan Kel. Padasuka pada Sabtu, 22 Juli 2023.
Pada Minggu, 23 Juli 2023, masyarakat mulai mengeluhkan gejala mual, perut melilit, diare, hingga muntah hingga sebagian dibawa ke rumah sakit sampai membeludak dengan total korban keracunan mencapai 364 orang.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan terhadap sampel nasi boks, snack boks, dan air baku yang digunakan pada proses pemasakan di lokasi katering selaku penyedia makanan pada kegiatan reses. Menu makanan terdiri dari nasi putih, ayam suwir, telur balado, capcay, perkedel jagung, dan sambel. Untuk menu snack boks terdiri dari tuna panada, burger ayam, dan minuman teh kemasan.