kievskiy.org

Permukaan Waduk PLTA Cirata Bandung Barat Menyusut, Warga Manfaatkan Lahan untuk Bertani

Warga menyiram tanaman di tepi Waduk PLTA Cirata yang permukaan airnya menyusut di Kampung Selaeurih, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 1 Oktober 2023.
Warga menyiram tanaman di tepi Waduk PLTA Cirata yang permukaan airnya menyusut di Kampung Selaeurih, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 1 Oktober 2023. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Permukaan air Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata di Kabupaten Bandung Barat menyusut setelah kemarau melanda. Daratan-daratan pun menyembul ke permukaan setelah genangan air melorot drastis.

Pantauan langsung pada Minggu, 1 Oktober 2023, kondisi tersebut terlihat di sejumlah lokasi di tepi Cirata. Di Kampung Selaeurih, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, KBB umpamanya, kawasan tepian danau tampak ditanami palawija.

Warga memanfaatkan lahan kosong yang luas serta tersingkap selepas turunnya permukaan air. Salah satu warga yang bertani di sana adalah Cucun (57). Warga Selaeurih tersebut menanam cabai keriting dan mentimum di lahan dengan luas sekira 800 meter persegi.

Ia mengaku senang dengan melorotnya permukaan Cirata. Soalnya, Cucu bisa bercocok tanam memanfaatkan lahan yang muncul karena permuakaan danau yang menjadi cetek. Meski demikian, warga juga mesti bekerja ekstra karena tanaman-tanaman itu tetap harus disiram air di tengah kemarau.

Baca Juga: Setahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban dan Ribuan Aremania Gelar Doa Bersama di Pintu 13 Stadion

Warga akhirnya juga memanfaatkan air danau untuk menyiram tanamannya karena air sungai telah mengering. Ada yang menyiram dengan terlebih dulu mengisi air Cirata dalam wadah dan memikulnya ke lahan garapan.

"Nu teu gaduh mesin nanggung dugika panen dugika aya hujan (Yang tak punya mesin pompa mesti memikul air hingga panen atau turun hujan)," ucapnya.

Ada pula warga yang menyedot air Cirata menggunakan mesin diesel guna menyiram tanamannya. Cucun salah satu pengguna mesin pompa tersebut. Air, lanjutnya, sangat penting agar tanaman tak mati. Saban hari, ia menyiram tanaman dua kali, masing-masing pagi dan sore.

"Pami teu kacebor mah sadinten ge layu (Kalau sampai tak disiram, satu hari saja sudah layu)," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat