kievskiy.org

Pemilik Pohon Raksasa di Cicadas Bandung Diduga Pesugihan, Tetangga Temukan Kalajengking hingga Ular

Pohon raksasa yang menjulang di pemukiman padat penduduk di RT 1 RW 14, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.
Pohon raksasa yang menjulang di pemukiman padat penduduk di RT 1 RW 14, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. /Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - "Kalau kadal sudah banyak banget, jadi sudah bersahabat sama kita-kita yang tinggal di sini. Yang parah itu ular, meski tidak sering tapi ada aja orang-orang di sekitar sini yang menemukannya jalan-jalan di dalam rumah."

Sebuah curhat colongan itu datang dari salah seorang warga yaitu Tini (56) yang tinggal di RT 01/RW 14 Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.

Mengapa Tini bisa berkata demikian, karena tetangganya yaitu Inden (35) memiliki rumah namun di dalamnya ada pohon. Bahkan pohon tersebut diperkirakan berusia puluhan tahun atau bahkan lebih hingga 100 tahunan.

"Suka juga saya lihat bayi-bayi kalajengking, lucu-lucu deh (sambil bercanda). Kebayang kan bayi tersebut ada emaknya, belum lagi ular yang beberapa kali saya temui. Pernah juga dikejar tapi hilang tanpa jejak," ucap Tini di kediamannya pada Senin 16 Oktober 2023.

Sebenarnya kata Tini pohon ini sudah diminta ditebang oleh warga beberapa kali. Namun, selama ini hanya dipapas saja dahan-dahanya. "Sudah kesel juga sih membersihkan daun-daun kering," katanya.

Pohon ini kata Tini, sejak 1985 kata kerabat Inden yang tinggal tak jauh sudah ada. Bahkan, pemilik tanah ini yaitu Pak Ipik pada 1985 sudah berusia 82 tahun. Pak Ipik ini adalah kakek dari Inden.

Warga sempat patungan untuk tebang pohon

Hal senada dikatakan Ibu RT setempat, Sri Hastuti, menurut Sri setidaknya sudah 4 kali warga patungan, untuk menebang pohon di rumah Inden. "Terakhir kami patungan Rp2 juta namun pas dikasihkan lagi-lagi cuma dipapas. Warga semakin kesal," katanya.

Padahal kata Sri, pohon yang menjulang di tengah pemukiman warga ini berbahaya bagi masyarakat. Terutama yang berada di sekitaran rumah dari Inden. Terlebih daerah ini merupakan pemukiman padat. "Terbayang kalau ada angin besar lalu dahannya patah, atau bahkan pohonnya terjungkal bisa membahayakan warga," ucapnya.

"Karenanya saya berterima kasih kepada Pak Lurah Cicadas yang berhasil membujuk, Ibu Inden dan keluarganya untuk mau pohon di rumahnya ini ditebang. Meskipun katanya sempat terjadi perdebatan alot," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat