kievskiy.org

Kelompok Berisikio, 24.000 Nakes di Bandung akan Terima Imunisasi Hepatitis B

Ilustrasi tenaga kesehatan diimunisasi hepatitis B.
Ilustrasi tenaga kesehatan diimunisasi hepatitis B. /Pixabay/KitzD66

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 24.328 tenaga medis (nadis) dan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bandung menjadi sasaran pelaksanaan program imunisasi hepatitis B. Mereka merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar virus hepatitis B sehingga menjadi kelompok sasaran imunisasi supaya tercapai eliminasi hepatitis B pada tahun 2030.

Program itu dicanangkan Kementerian Kesehatan untuk para nadis dan nakes yang bertugas di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Imunisasi itu diprioritaskan untuk mereka yang tugasnya berkaitan dengan tindakan atau intervensi.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, sasarannya adalah semua nadis dan nakes di layanan kesehatan pemerintah maupun swasta. Prioritasnya pada jenis layanan tertentu yang berkaitan dengan tindakan dan intervensi.

"Jumlah data sasaran untuk skrining praimunisasi hepatitis B nadis dan nakes, di fasilitas layanan kesehatan pemerintah ada 14.389 orang dan fasilitas layanan kesehatan swasta ada 9.937 orang," ucapnya di Kota Bandung, Jumat, 17 November 2023.

Pendataan itu dikatakannya dilaksanakan 1-10 November 2023. Namun, Dinkes Kota Bandung masih menerima untuk penyisiran data sasaran untuk fasilitas layanan kesehatan yang masih melaksanakan pendataannya.

Pelaksanaan imunisasinya pun secara bertahap menyesuaikan ketersediaan logistik skrining dan vaksin dari Dinkes Provinsi Jawa Barat. Imunisasi hepatitis B untuk nadis dan nakes itu harus didahului dengan skrining praimunisasi dan sasaran harus memenuhi kualifikasi.

Program itu memang baru diresmikan oleh Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin, pada 8 November 2023. Data Kemenkes yang dimuat dalam rilis Kemenkes menunjukkan, prevalensi hepatitis B pada nadis dan nakes di Indonesia saat ini sebesar 4,7%. Sedangkan, proporsi nakes yang memiliki antibodi anti-HBs+ sebesar 36,7%.

Program imunisasi hepatitis B itu dilaksanakan untuk melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan dari penularan hepatitis B, serta menjadi upaya percepatan eliminasi hepatitis B pada tahun 2030. Imunisasi Hepatitis B untuk nadis dan nakes diberikan secara gratis.

“Untuk menjaga mereka agar tidak sakit. Karena Kalau tidak dijaga bisa fibrosis, tidak dirawat naik lagi jadi sirosis, tidak dirawat naik lagi jadi kanker. Jadi ini penyakit yang lama yang bisa dicegah dengan imunisasi, karena kanker hati penyebab kematian kedua dari kanker,” kata Budi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat