kievskiy.org

Banyak Bayi Lahir dengan Hepatitis, Kemenkes: Penularan secara Vertikal dari Ibu ke Anak

Ilustrasi bayi dengan hepatitis B.
Ilustrasi bayi dengan hepatitis B. /Pexels/Polina Tankilevitch

PIKIRAN RAKYAT - Sepanjang tahun 2022, ada 35.757 bayi lahir dengan hepatitis B di Indonesia. Hampir semua bayi yang lahir dengan hepatitis B mendapatkan penyakit itu dari sang ibu. Pada rentang waktu yang sama, ada 50.744 ibu hamil yang positif hepatitis B.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, secara umum, penularan hepatitis B, C, dan D terjadi secara vertikal langsung dari ibu ke anak. Ibu bisa tertular dari cairan tubuh (air ludah, cairan sperma) dan aktivitas seksual tidak aman, menggunakan tindik atau tato, maupun penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba.

''Penularan hepatitis B dari secara vertikal ibu ke anak menyumbang sebesar 90-95% dari seluruh sumber penularan lainnya,'' ujar Syahril.

Baca Juga: Bahaya Ketergantungan Inhaler SABA: Lebih Berisiko Alami Serangan Asma hingga Kematian

Bayi yang lahir dengan hepatitis B itu sebagian besarnya sudah mendapatkan imunisasi Hb0 dan HBg kurang dari 24 jam. Namun, seiring berjalannya waktu, masih didapati 135 bayi positif hepatitis B pada usia 9-12 bulan.

Ketika bayi lahir dengan terinfeksi hepatitis B, bayi itu memiliki kemungkinan 80% untuk memiliki hepatitis kronis dan sirosis hingga 80%. Akan tetapi, belum ada pengobatan yang efektif sehingga yang lebih penting untuk dilakukan adalah memutus alur penularan.

Cara untuk memutuskan penularan itu di antaranya pemberian vaksin hepatitis B secara lengkap dan tepat. Hal itu dapat menurunkan prevalensi hepatitis B.

Baca Juga: Awas, Konsumsi Makanan Olahan Berlebih Dianggap Memperlambat Penyerapan Nutrisi

"Tetapi masih terdapat permasalahan yang harus dihadapi yaitu risiko untuk menjadi sirosis dan hepatoma, serta belum ada pengobatan yang efektif,'' ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat