PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendukung upaya Kementerian Kesehatan menyebar nyamuk Wolbachia di 5 kota Indonesia yakni Jakarta Barat, Semarang, Bontang, Kupang, dan Bandung. Dinas Kesehatan pun turut memantau perkembangan setelah penyebaran tersebut, terutama di Kota Bandung.
Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Jawa Barat, Yudi Koharudin, mengatakan, penyebaran Wolbachia merupakan proyek pemerintah pusat. Dinkes Jabar hanya pemantau.
"Di Jabar tidak ada anggaran untuk pengadaan wolbachia. Anggaran kita hanya untuk BIMWASDAL (Bimbingan Pengawasan dan Pengendalian) ke Kab/Kota perihal pencegahan dan penanggulangan DBD," ucap Yudi, Rabu, 22 November 2023.
Menurut Yudi, evaluasi program penyebaran Wolbachia merupakan kewenangan pusat. Namun, sepengetahuan dia, di Yogyakarta cukup efektif.
"Di sana (Yogyakarta) sudah berjalan 2 tahun. Indikator keberhasilannya kita bisa menurunkan kasus DBD lebih dari 80 persen," ucapnya.
Sementara itu, saat ini di Jabar, jumlah kasus DBD sejak Januari-Oktober 2023 sebanyak 14.396 kasus dengan angka kematian 96 kasus.
Bey Machmudin dukung penerapan wolbachia
Terpisah, Penjabat Gubernur Bey Machmudin mendukung penerapan metode wolbachia yang dikembangkan Kementerian Kesehatan untuk mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jabar.
Menurut Bey, Kementerian Kesehatan tentunya sudah melakukan uji klinis secara ilmiah sebelum diputuskan untuk menjalankan metode ini. Diharapkan metode tersebut ampuh dalam memberantas DBD.
"Ya itu, kan, pencegah DBD, sudah mulai diuji, sebetulnya baik. Kita jangan terlalu reaktif (atas kritikan)," ujar Bey Machmudin, di Kota Bandung, Selasa 21 November 2023.
"Tentunya nanti ada keuntungannya, kita percaya Kementerian Kesehatan sudah melakukan uji coba dan aman," ucapnya melanjutkan.