kievskiy.org

Jalan Rusak di Cikalongwetan Bandung Barat Diperbaiki Pakai Uang Urunan Warga, Bukan Pakai Duit Pajak

Warga melintasi jalan yang diperbaiki sendiri oleh warga di Kampung Cisomanghilir, RT/RW 2, Desa Tenjolaut, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (17/12/2023).
Warga melintasi jalan yang diperbaiki sendiri oleh warga di Kampung Cisomanghilir, RT/RW 2, Desa Tenjolaut, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (17/12/2023). /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Kesal jalan rusak tak tersentuh perbaikan, warga mengecor jalan di Kampung Cisomanghilir, RT/RW 2, Desa Tenjolaut, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. Dana untuk pengecoran itu bersumber dari hasil urunan warga.

Warga juga memasang spanduk bertulisan, "Perbaikan Jalan Ini Hasil Swadaya Masyarakat Kampung Cisomanghilir Desa Tenjolaut". Tulisan itu disertai tagar #Bukanhasilpajakrakyat dan #CSHngahiji di lokasi itu.

Adang (53), warga Cisomanghilir, menuturkan, perbaikan itu dilakukan karena kerusakan jalan sudah mengkhawatirkan. Jika hujan, anak-anak sekolah yang melintasi jalan itu terkadang harus mendorong sepeda motornya karena jalan licin.

Seorang warga asal Desa Puteran, tutur Adang, bahkan membawa martil kala melewati jalan itu. "Batu dihandapna digebugan supados rata (Batu-batu di jalan dipukul-pukul supaya rata dan bisa dilewati)," ucap Adang di Cisomanghilir, Minggu, 17 Desember 2023 sore.

Banyak pula kejadian warga yang melintas terjatuh dari motornya karena kerusakan akses itu. Peristiwa itu seringkali terjadi saat hujan.

Warga yang membawa barang belanjaan juga mengalami kerugian ekonomi. Soalnya, belanjaan berupa telur yang akan dibawa ke warungnya justru pecah karena dirinya terjatuh di jalan tersebut. Warga kemudian mengadukan persoalan tersebut ke para tokoh masyarakat.

Hasilnya, gerakan urunan atau menyumbang uang hingga bahan material untuk mengecor jalan muncul. ‎"Nu ngiring urunan sekitar 200 KK di RW 2 (Yang ikut urunan sekira 200 kepala keluarga dari RW 2)," ucap Adang.

Ia menyatakan, urunan tersebut sifatnya sukarela alias tak memaksa. Tak cuma uang dan bahan material, warga juga bergotong-royong mengerjakan serta menyediakan makanan dalam proses perbaikan perlintasan.

Saat ini, panjang jalan yang sudah diperbaiki baru mencapai 40 meter dan badan akses masih separuh. Sementara dana swadaya warga yang dipakai untuk perbaikan mencapai 6-7 juta. "Ayeuna ngempelkeun deui (Sekarang warga kembali urunan)," ucapnya.‎

Biaya yang terkumpul akan dipakai untuk memperbaiki separuh badan jalan yang belum rampung dicor. Ia menambahkan, total panjang panjang jalan yang rusak mencapai sekira 5 kilometer. Perbaikan bakal dilakukan bertahap berdasarkan keinginan warga untuk ikut serta menyokong perbaikan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat