kievskiy.org

Tahura Lembang Penuh Sampah Plastik Bekas Belanja Online, Satgas Citarum Harum Turun Tangan

Petugas memunguti sampah di Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat,  yang masuk ke area Tahura.
Petugas memunguti sampah di Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang masuk ke area Tahura. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 22 memunguti sampah yang berada di pinggir jalan Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sampah itu masuk ke wilayah Taman Hutan Raya Djuanda, Selasa, 19 Desember 2023.

Berdasarkan pantuan di lokasi, sampah-sampah yang ditemukan kebanyakan berupa plastik. Namun, ada juga sampah berjenis limbah sayuran.

Anggota Satgas Citarum Harum Sektor 22 diturunkan untuk memunguti sampah dengan dipimpin Dansub 08 Sektor 22 Satgas Citarum Harum Serma Dodi Candra. Kegiatan itu digagas Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung sebagai aksi Clean Up Kawasan Konservasi Tahura. Namun, untuk kegiatan aksi itu, tidak ada alat yang memadai untuk mengangkut sampah.

Relawan turun menggunakan tali tambang yang dibawa oleh Satgas Citarum Harum sambil membawa wadah sampah. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB itu berakhir pada 11.30 WIB.

Anggota Relawan Peduli Lingkungan (RPL) Asep menyebutkan, perbatasan Tahura bukan satu-satunya lokasi pembuangan sampah sembarangan. Ia menyebutkan, di Jalan Kolonel Masturi, juga terjadi hal serupa. Tidak diketahui dengan pasti, siapa pembuang sampah sembarangan itu.

“Namun, kebanyakan sampah yang ditemukan berupa bungkus dari paket belanja online yang bisa ditelusuri karena masih ada alamatnya,” katanya.

Temuan sampah dengan identitas itu pun telah disebarkan di media sosial agar tidak terjadi hal serupa. Namun, itu belum membuat jera, karena sampah serupa tetap dibuang di lokasi yang sama.

Sementara itu, di tempat yang sama, kegiatan itu dihadiri dua kepala desa yakni Kepala Desa Cibodas Dindin Sukaya dan Kepala Desa Suntenjaya Asep Wahono. Menurut Asep, sudah 3 kali dilakukan rapat terkait clean up Sungai Citarum.

Ia menyebutkan, kontribusi sampah dari desanya berupa sampah domestik dan kotoran sapi. “Tapi untuk sampah ke Tahura tidak diketahui jelas asalnya. Bisa saja warga Desa Suntenjaya, tapi bisa jadi orang mana yang lewat dan sengaja membuang sampah. Kita tidak bisa menelusurinya karena tidak ada CCTV,” kata Asep.

Asep mengatakan, pihaknya sudah berusaha untuk mengendalikan pembuangan sampah. Salah satunya dengan mengajukan bantuan untuk mendapatkan insinerator dari Pemerintah Provinsi karena sampah tidak bisa dibiarkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat