kievskiy.org

Arsan Latif: Bekerja untuk Masyarakat

Penjabat Bupati Bandung Barat, Arsan Latif
Penjabat Bupati Bandung Barat, Arsan Latif /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Dari kampung kecil di Sulawesi Selatan yang penuh dengan tantangan hingga meraih jabatan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, perjalanan hidup Arsan Latif tidak hanya mencerminkan keberhasilan dalam kariernya, tetapi juga kisah inspiratif tentang ketekunan dan dedikasi.

Nama Arsan Latif pun kemudian memenuhi laman pencarian di Google ketika beredar bocoran ia akan mengisi jabatan kepala daerah di Kabupaten Bandung Barat. Lantas, Arsan dilantik pada 20 September 2023 lalu melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang ditandatangani oleh Tito Karnavian pada 7 September 2023. Arsan menjadi salah satu dari enam orang yang dilantik sebagai penjabat setingkat bupati atau wali kota.

Publik penasaran dengan latar belakang Arsan sehingga dipilih menjadi Pj Bupati Bandung Barat. Pasalnya, publik ingin memastikan rekam jejak sang pemimpin pengganti. Namun, kisah Arsan yang ditemukan publik hasil berselancar tidak menggambarkan kehidupan yang dijalani Arsan sepenuhnya. Banyak kisah unik yang dilakoni Arsan yang dibagikan kepada "PR", beberapa waktu lalu.

Arsan juga menyatakan kekagumannya pada Kabupaten Bandung Barat setelah beberapa kali berkeliling. ”Potensinya luar biasa. Bandung Barat lebih indah daripada Hongkong dan Turki,” katanya saat menikmati sajian kopi di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, baru-baru ini.

Dengan berpakaian pangsi dan iket, Arsan mengatakan, ingin menyelami budaya di Bandung Barat. Ia juga bercerita masa kecil yang keras di kampung halamannya, yang kemudian membentuk karakternya, membangun fondasi kuat yang membawanya keluar dari bayang-bayang ketidakpastian. Karena lahir dari keluarga miskin di desa, tentunya tidak membuat ia memiliki privilege menjalani hidupnya. Arsan sudah bekerja sedari kecil, mulai dari menjual es lilin hingga membantu tukang batu.

Hidupnya membaik setelah ia menjadi guru les saat ia masih belajar di SMP. Prestasinya di sekolah menambah kepercayaan siswa lain untuk mendapatkan tip belajar dari Arsan. ”Jasa saya dibayar dengan makanan atau kadang dengan pembayaran iuran sekolah,” ujarnya.

Prestasi di bidang akademik yang membawanya melanjutkan pendidikan di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN). Selepas lulus, jabatan Arsan cukup bergengsi. Ia menjadi lurah di Kabupaten Sidrap, kampung halamannya. Akan tetapi, jabatan mentereng itu hanya di kertas, ketika itu. Arsan malah dikenal sebagai lurah yang berkeliling dengan berbekal stempel karena ia tidak memiliki kantor.

Jabatan lurah juga tidak membuat dompetnya mendadak tebal. Gaji pertamanya lebih sedikit dari Rp44.000. Namun, ia tidak berkecil hati. Arsan merangkak mendapatkan berbagai jabatan dengan prestasinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat