kievskiy.org

Duka Tragedi Cicalengka, Kesaksian Warga hingga Tangis Histeris Keluarga Pramugara

Hingga petang para petugas masih mengevakuasi KA Turangga dan KA Lokal yang bertabrakan, di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat, 5 Januari 2024.
Hingga petang para petugas masih mengevakuasi KA Turangga dan KA Lokal yang bertabrakan, di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat, 5 Januari 2024. /Pikiran Rakyat/Hendro Susilo Husodo

PIKIRAN RAKYAT - Jam 6 pagi Acep Amaludin (55) berjalan dari rumahnya ke kiosnya, untuk membuka usaha air minum isi ulang dan gas 3 kilogram. Rumah dan kiosnya itu masih di satu kawasan, hanya posisi kios lebih strategis, ada persis di depan jalan tanah yang membatasi rel kereta api.

"Saya baru keluar rumah, saya lihat ada kereta lokal, pelan, mau berhenti. Di situ saya enggak pikir panjang, mau buka warung," kata Acep, di Kampung Babakan DKA (Daerah Kereta Api), RT 5 RW 15, Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat, 5 Januari 2024.

"Tiba-tiba ada kereta dari sana (arah timur) maju cukup cepat. Lho, kan di sana (arah barat) ada kereta, pasti tabrakan. Baru berpikir seperti itu, langsung terdengar suara tabrakan, kencang banget. Saya menoleh, memang ada tabrakan kereta," sambung dia.

Anaknya, Regina Ratna (28) turut keluar rumah begitu mendengar suara dentuman keras. Awalnya dia mengira itu suara dari aktivitas proyek di sekitar rumahnya, tapi kemudian dia terhenyak. Regina melihat dua rangkaian kereta saling hantam.

Baca Juga: Jenazah Terakhir Korban Kecelakaan Kereta di Cicalengka Ditemukan

"Suara tabrakannya itu sangat keras, seperti suara bom. Rumah-rumah itu sampai bergetar, kayak ada gempa. Kan sampai ada kereta yang langsung terguling keluar dari rel," kata Regina, yang rumahnya berjarak sekira 300 meter dari lokasi kecelakaan kereta.

Bukan hanya dia, warga sekitar yang lain juga berhamburan keluar rumah. Dari obrolan warga, menurut dia, kereta api lokal sedang berhenti, seiring dengan sinyal kereta api yang menutup. Kereta itu tak bisa masuk ke Stasiun Cicalengka, yang jaraknya sekira 800 meter lagi.

"Sempat ada kereta yang bunyikan klakson, enggak tahu kereta mana. Enggak tahu gimana, kereta Turangga kan enggak berhenti di Stasiun Cicalengka, lewat dengan cepat. Ngerem mendadak tapi tetap bertabrakan. Kejadiannya itu cepat," kata dia.

Para penumpang dari dua kereta, kata dia, lalu dievakuasi ke rumah-rumah warga, diobati seadanya atau sekadar ditenangkan usai dilanda syok. Sejumlah ambulans datang untuk membawa korban luka ke rumah sakit terdekat, penumpang lain pun dievakuasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat